Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sambangi DPR, Menkeu dapat 'surat cinta' dari pegawai Ditjen Pajak

Sambangi DPR, Menkeu dapat 'surat cinta' dari pegawai Ditjen Pajak Sri Mulyani datangi KPK. ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR RI Mohammad Misbakhun mengaku mendapatkan laporan kekecewaan para pegawai Direktorat Jendral Pajak (DJP) terhadap pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Menurutnya, pernyataan Sri Mulyani soal kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) pegawai Ditjen Pajak berinisial HS menyakiti perasaan pegawai.

"Saya ingin menangkap sebuah kegundahan teman-teman di Dirjen pajak yang kebetulan banyak teman dan sahabat sabahat saya yang masih bekerja. Saya minta izin membacakan curhatan mereka di Whatsapp grup dua hari ini saya menerima itu, temanya menaikkan gaji 1.000 kali lipat. Itu melukai hati mereka ," kata Misbakhun di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (28/11).

"Ibu tolong jangan hakimi kami dengan beranggapan kata lalai, boros dan tamak. Ibu boleh geram mungkin yang ibu maksud baik karena maksudnya adalah oknum yang menodai integritas Kemenkeu. Tapi mengumbar ke publik dengan dipaksa wartawan itu melukai hati kami, ibu boleh geram malah harus terus geram saat ada pegawai Kemenkeu yang berkhianat tapi enggak perlu diumbar terus, ada KPK biar nanti hakim yang memutuskan kami tidak minta dinaikan gaji 1.000 kali, kami cuma minta please jangan tambah luka kami dengan jumlah-jumlah yang dilontarkan publik. Seolah kami semua sama dengan oknum tersebut mohon maaf dengan kata yang kurang sopan percayalah bu, kami tidak akan pernah bosan mencintai negeri ini. Ditulis by someone," katanya.

Selain itu, para pegawai pajak juga mempertanyakan pernyataan Sri Mulyani yang bilang mereka bisa jadi kelas menengah tapi tidak bisa jadi kaya. Misbakhun menegaskan para pegawai pajak hanya meminta Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini untuk melihat perjuangan mereka.

"Mereka berjuang sosialisasi Tax Amnesty sukses terlepas masalah-masalah yang ada, yang utama OTT, mereka hanya berharap lebih arif bijaksana menjadi seorang ibu yang seutuhnya yang dapat memberikan bimbingan dorongan menjadi yang baik," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya mengingatkan untuk pegawainya jangan ada yang terluka atau kecewa mengenai hal tersebut.

"Kalau ada yang terluka untuk melihat tulisan saya, saya merasa sebagai menkeu tidak hanya masalah terluka. Saya ingin mengajak yang hampir 99 persen yang saya yakin staf yang baik. Dia adalah manusia normal yang punya harga diri yang saya juga merasakan itu," kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan kasus OTT pejabat Ditjen Pajak merupakan wujud keserakahan dan ketamakan pegawainya. Menurutnya, apabila dinaikkan gaji 1.000 kali lipat tidak akan pernah cukup jika pegawai pajak mempunyai niat buruk.

"Kalau mau dinaikkan 1.000 kali lipat pun ini nggak akan pernah cukup untuk ketamakan. Saya enggak akan pernah mampu untuk naikkan gaji Rp1 miliar eselon III," kata Sri Mulyani.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Dibenci Sekaligus Dirindukan Rakyat, Ini Alasannya!
Sri Mulyani Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Dibenci Sekaligus Dirindukan Rakyat, Ini Alasannya!

Stigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Desak Temuan Pungli Rp6,1 Miliar di Rutan KPK Segera Dibereskan: Sangat Memprihatinkan
Komisi III DPR Desak Temuan Pungli Rp6,1 Miliar di Rutan KPK Segera Dibereskan: Sangat Memprihatinkan

Komisi III DPR mendesak agar perkara tersebut segera dibereskan agar KPK kembali mendapat kepercayaan publik.

Baca Selengkapnya
Rafael Alun Trisambodo Dituntut 14 Tahun Penjara atas Kasus Gratifikasi dan TPPU
Rafael Alun Trisambodo Dituntut 14 Tahun Penjara atas Kasus Gratifikasi dan TPPU

Rafael Alun Trisambodo dituntut 14 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Baca Selengkapnya
Eks Pegawai BPOM jadi Tersangka Gratifikasi Rp3,4 M, Duitnya Dipakai untuk Lengserkan Penny Lukito
Eks Pegawai BPOM jadi Tersangka Gratifikasi Rp3,4 M, Duitnya Dipakai untuk Lengserkan Penny Lukito

Bareskrim Polri menetapkan eks pegawai BPOM berinisial SD menjadi tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi.

Baca Selengkapnya
Temuan Rp6,1 Miliar Pungli di Rutan KPK, Ada Pegawai Terima Rp504 Juta
Temuan Rp6,1 Miliar Pungli di Rutan KPK, Ada Pegawai Terima Rp504 Juta

Pegawai KPK diduga menerima pungli mulai dari Rp1 juta sampai Rp500 juta

Baca Selengkapnya
Dilema Eks Sekjen Kementan Terpaksa Patuh Perintah SYL: Tertekan Tapi Takut Kehilangan Jabatan
Dilema Eks Sekjen Kementan Terpaksa Patuh Perintah SYL: Tertekan Tapi Takut Kehilangan Jabatan

Selama adanya pengumpulan dana untuk kebutuhan SYL, Kasdi mengatakan situasi kerja di Kementan menjadi tidak kondusif.

Baca Selengkapnya
Cara Culas Koruptor Tunjangan Kinerja Kementerian ESDM Tampung Duit Haram
Cara Culas Koruptor Tunjangan Kinerja Kementerian ESDM Tampung Duit Haram

Uang-uang tersebut digunakan untuk kepentingan para tersangka seperti membayar pemeriksa BPK RI sejumlah sekitar Rp1,035 M dan dana taktis untuk operasional.

Baca Selengkapnya
Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Divonis Terkait Kasus TPPU dan Gratifikasi Pagi Ini
Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Divonis Terkait Kasus TPPU dan Gratifikasi Pagi Ini

Angin Prayitno didakwa menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang.

Baca Selengkapnya
Akui Masih Ada Anak Buah Bagi-Bagi Proyek, Jaksa Agung: Kita Mohon Maklum
Akui Masih Ada Anak Buah Bagi-Bagi Proyek, Jaksa Agung: Kita Mohon Maklum

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.

Baca Selengkapnya
Pj Wali Kota Pekanbaru Ditangkap, Eks Penyidik KPK Sebut OTT Efektif Tangkap Koruptor
Pj Wali Kota Pekanbaru Ditangkap, Eks Penyidik KPK Sebut OTT Efektif Tangkap Koruptor

Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa baru menjabat sekitar enam bulan di sana.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Harta Belasan Pejabat Pajak dan Bea Cukai: Banyak Player Besar
KPK Periksa Harta Belasan Pejabat Pajak dan Bea Cukai: Banyak Player Besar

Pahala saat ini belum bersedia membongkar identitas pihak-pihak yang diperiksa harta kekayaannya itu.

Baca Selengkapnya