Sambut Era Industri 4.0, BI Dorong Pelaku UMKM Melek Digital
Merdeka.com - Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berpengaruh pada perekonomian dalam negeri. Sektor ini menyumbang PDB hingga 60 persen dan menciptakan lapangan kerja hingga 97 persen. Menyambut era industri 4.0, para UMKM pun didorong agar melek digital.
"UMKM termasuk salah satu sektor usaha yang kuat dari terjangan krisis ekonomi. Meski demikian, tetap perlu ada pembenahan agar UMKM berkembang dengan lancar," ujar Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Bank Indonesia Solo, Bakti Artanta di sela Workshop 'Sukses Wirausaha di Zaman Digital', di Solo Selasa (23/4).
Bakti mengatakan, pada dasarnya dunia sudah berubah dengan revolusi industri 4.0. Semuanya harus digital, 56 persen industri sudah melek internet. Dalam hal ini sisi UMKM harus dikembangkan di situ. Jika tidak, mereka akan ketinggalan.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Bagaimana BRI ukur digitalisasi UMKM? Penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat digitalisasi UMKM dengan menggunakan tujuh indikator seperti; Infrastruktur Digital, Kepemilikan Alat, Pengetahuan Digital, Pemanfaatan Layanan Digital, Kepercayaan terhadap Layanan Digital, Kesesuaian Antara Kebutuhan dengan Isi Layanan Digital, dan Kepuasan serta Pemahaman terhadap Regulasi.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 400 pelaku usaha di wilayah Soloraya. Salah satu yang diajarkan kepada pelaku usaha pada workshop tersebut yaitu adalah cara memasukkan foto produk ke dalam "marketplace" atau toko berbasis daring agar produk terlihat lebih menarik.
"Tujuannya adalah produk dibuat menarik. Oleh karena itu, kemampuan digital pelaku UMKM harus ditingkatkan," katanya.
Asisten Pengembangan Ekonomi Sekda Kota Solo, Agus Sutrisno menyambut baik langkah BI tersebut. Menurutnya, di era industri 4.0 ini, semua harus bisa menyesuaikan tanpa terkecuali. Dalam hal ini, UMKM juga sudah dimudahkan karena BI bermitra dengan 'marketplace' yang sudah ada, salah satunya Shop.
"Di Kota Solo ini hampir seluruh UMKM sudah mengarah ke pemasaran secara daring. Pelaku usaha di Solo sudah melakukan banyak inovasi, salah satunya dari sisi penjualan digital. Apalagi saat ini banyak fasilitas yang mendukung kelancaran IT," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan program nasional tersebut dapat tercapai apabila seluruh pihak bekerja sama demi kepentingan kemajuan UMKM.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya