Sambut libur Natal dan Tahun Baru 2018, Pertamina tambah stok BBM hingga 12 persen
Merdeka.com - PT Pertamina memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, pertamax serta pertalite sangat aman untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2018. Pertamina telah menambah pasokan masing-masing jenis bensin tersebut untuk menghadapi lonjakan permintaan.
"Premium normalnya 31.971 kilo liter (kl) per hari, dalam persiapan Natal dan Tahun Baru kita siapkan 32.610 kl, jadi naik 2 persen," kata Manager Retail PSO PT Pertamina (Persero), Boy Frans Justus Lapian dalam sebuah acara di Gedung BPH Migas, Senin (18/12).
Boy menyebut, Pertalite dan Pertamax saat ini menjadi primadona masyarakat. Pasokan kedua bensin jenis ini-pun ditambah dengan masing-masing 12 persen dan 7 persen. "Pertalite naik 12 persen, normal 42.201 kl naik jadi 47.430 kl. Pertamax naik 7 persen normal 16.000 kl naik jadi 17.156," ujarnya.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Kapan Pertamax terakhir kali naik? Seperti diketahui, harga Pertamax dan sejenisnya tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
Selain itu, konsumsi produk baru unggulan Pertamina yaitu pertamax turbo juga diprediksi juga mengalami kenaikan permintaan di akhir tahun. "Pertamax turbo kenaikan 15 persen dari 748 kl menjadi 864 kl."
Namun demikian, konsumsi BBM jenis solar diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 6 persen. Sebab, pada masa liburan tersebut ada pelarangan kendaraan besar beroperasi di beberapa jalan utama.
Sementara untuk stok secara keseluruhan, premium memiliki stok dengan ketahanan 24 hari di mana konsumsi hariannya adalah 48.648 dengan jumlah stok 1.204.542 kl. "Pertalite ketahanan stok 19 hari, konsumsi harian 47.238 kl, stok 897.522 kl. Pertamax 41.627 kl konsumsi harian dengan stok 799.196 ketahanan 20 hari.
Sedangkan untuk pertamax turbo memiliki ketahanan paling lama yaitu 33 hari dengan konsumsi harian 921 kl dan stok 30.420 kl.
Secara umum, Boy menegaskan bahwa pasokan BBM berada dalam posisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Pihaknya, akan fokus dalam distribusi terutama di wilayah Indonesia Bagian Timur.
"Khususnya di Papua, Sulawesi, NTT jangan sampai ada terjadi kelangkaan distribusi BBN khususnya premium dan minyak tanah."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya