Samsung ungkap industri elektronik Indonesia tengah melemah, ini sebabnya
Merdeka.com - Pertumbuhan industri elektronik dalam negeri mengalami stagnasi bahkan cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi Indonesia.
Vice President Samsung Elektronic Indonesia, Lee Kang Hyun, mengatakan industri elektronik memang tengah mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Ini menyebabkan sektor tersebut sulit untuk tumbuh, bahkan menurun tiap tahunnya.
"Ini secara total ya, dari 3 tahun yang lalu, industri elektroniknya tidak berkembang. Malah turun tiap tahun mungkin kira-kira 10 persen turun," ujar dia dalam Konferensi Regional Pembangunan Industri ke-1 (Regional Conference on Industrial Development/RCID) di Kuta, Bali, Jumat (9/11).
-
Bagaimana Samsung berkembang ke dunia semikonduktor? Pada 1980-an, Lee mengambil keputusan berani dengan menginvestasikan besar-besaran pada penelitian dan pengembangan. Keputusan ini membawa Samsung pada jalan yang pertama, dunia semikonduktor, yang menjadikannya salah satu pemain utama di industri teknologi global.
-
Mengapa Samsung memasuki industri teknologi? Lee mendapatkan titik balik terbesar dalam hidupnya yang terjadi di tahun 1970-an, ketika Samsung memasuki industri teknologi dengan didirikannya Samsung Electronics.
-
Siapa pendiri Samsung? Lee Byung-chul, pendiri Samsung, lahir pada 12 Februari 1910, di tengah masa sulit ketika Korea berada di bawah kekuasaan kolonial Jepang.
-
Bagaimana Samsung mempengaruhi penjualan iPhone bekas? Mengutip TechSpot, Senin (29/1), Samsung mungkin mengalahkan Apple dalam hal pengiriman ponsel pintar global, namun iPhone mendominasi pasar rekondisinya.
-
Kenapa AS melarang Samsung? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
Menurut dia, faktor utama penurunan industri elektronik lantaran daya beli masyarakat yang cenderung turun. Ditambah lagi dengan nilai tukar Rupiah yang mengalami depresiasi dalam beberapa waktu terakhir.
"Karena daya beli juga kurang. Dan secara jujur, kondisi ekonomi Indonesia tidak begitu bagus, dolar juga kuat, Rupiah juga loncat," ungkap dia.
Pelemahan Rupiah yang terjadi, lanjut Lee, mau tidak mau membuat harga bahan baku industri meningkat. Namun industri elektronik tidak bisa menaikkan harga produknya karena daya beli masyarakat turun. Ini yang membuat kondisi industri elektronik di dalam negeri semakin sulit.
"Jadi mungkin barang, harga jual pun yang harusnya mempertimbangkan, tapi tidak bisa naikin harga, karena daya beli rendah. Karena itu sebenarnya produsen elektronik sangat sulit tahun ini. Profit juga susah, karena harga tidak bisa dinaikin, harga bahan baku naik," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu Korea Selatan terkenal dengan fesyen, industri tekstil, alas kaki, dan aksesoris. Tapi sekarang Korea Selatan terkenal dengan teknologinya.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaVolume perdagangan antara Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaCapaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.
Baca Selengkapnya