Sandiaga Uno Beberkan Untung Rugi Era Revolusi Industri 4.0
Merdeka.com - Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 sudah seharusnya diterapkan oleh seluruh sektor. Sebab, berbagai teknologi yang menjadi tanda dimulainya revolusi industri 4.0, sudah mulai diterapkan di berbagai lini. Salah satunya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
"Perkembangan dari industrialisasi menjadi digitalisasi yang sedang berubah. Robot, mungkin 3-4 tahun ke depan akan membantu atau justru akan mengubah kita," kata Sandiaga dalam acara Never Give Up 4.0 di Jakarta, Senin (12/11).
Sandiaga mengatakan, akan ada banyak beberapa pekerjaan yang bisa dihasilkan di dalam industri 4.0. Namun juga, ada pekerjaan yang dihancurkan atau ditiadakan ketika memasuki era industri 4.0.
-
Mengapa AI penting bagi pelaku usaha? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa peran AI bagi pelaku usaha? AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
-
Bagaimana PIDI 4.0 membantu industri? PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,“ kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
-
Bagaimana tren AI di industri manufaktur? Tren AI di industri manufaktur termasuk penggunaan robotika dan mesin pintar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
"Industri 4.0, akan sangat berpotensi menambah jumlah kerja tetapi juga akan menghilangkan kerja, harus ada positivisme di situ. Saya sangat optimis dengan kondisi tersebut, tetapi juga kita harus berhati-hati," kata dia
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, beberapa sektor lapangan pekerjaan baru ke depan mungkin bisa dirasakan yakni kontruksi, manufaktur, dan juga retail. Namun, ada juga, beberapa yang dikhawatirkan berpotensi mengurangi pekerjaan.
"Ke depan, apa saja yang akan dibutuhkan di sektor dan pasar tenaga kerja apa saja, yang ditambah kerjanya atau jumlahnya, yang less job adalah transportasi yang perlu diwaspadai untuk kehilangan pekerjaan," jelas dia.
Robot Tak Akan Menggusur Tenaga Kerja Manusia
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan keyakinannya kehadiran robot tidak akan menggusur tenaga kerja manusia. Hal ini disampaikannya saat membuka Pameran PUPR 4.0 Expo.
Dia pun menekankan, meski Indonesia tengah memasuki dan menjalani revolusi industri 4.0, sumber daya manusia (SDM) dipastikan tidak akan digantikan oleh robot secara holistik di masa depan.
"4.0 ini berhubungan dengan beyond internet, tapi bukan berarti meniadakan SDM, justru dibelakangnya 4.0 ini pasti ada SDM yang lebih handal. Tidak mungkin robot bakal gantiin manusia, wong yang buat robot itu manusia. Jadi harus kita tempatkan pada proporsi yang sebenarnya," jelas dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (11/2).
Pemerintah Diminta Hati-hati Terapkan Industri 4.0
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat mengatakan, sejak mulai diterapkan digitalisasi atau industri 4.0 sudah menunjukan dampak pada pekerja Indonesia, seperti yang dialami penerapan transaksi non tunai jalan ton atau e-tol.
"Seluruh transaksi tol harus pakai e-tol atau non tunai, akibat dampak 20 ribu karyawan pekerja di PHK masal," Kata Mirah, saat konfrensi pers rencana aksi buruh di kawasan Proklamasi, Jakarta, Kamis (31/1).
Menurut Mirah, untuk menghindari dampak negatif penerapan digitalisasi industri, dengan mempersiapkan sumber daya manusia melalui penerapan kurikulum berbasis industri 4.0. "Melakukan persiapan ke sana seperti menyiapkan kurikulum materi digitalisasi atau automatisasi. Pemerintah harusnya hati-hati menerapkan industri 4.0," tuturnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh 52,6 juta orang akan mengalami kehilangan tenaga kerja akibat penerapan industri 4.0 pada 2025, sementara potensi penyerapan tenaga kerja baru hanya3,7 juta
"Dalam reformasi Industri 4.0 menurut McKenzie 52,6 juta sepanjang 2025, nanti akan kehilangan pekerjaan. Pekerja baru 3,7 juta lewat semua. Buruh-buruh, teler-teler bank. Sekarang teler bank kita mau transfer saja bisa pakai ponsel. Dengen demikian bahaya bagi kita," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaRiset ini mendapati bahwa ada tiga level kesiapan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaRangkaian acara IDC 2023 akan berlangsung selama dua hari secara hybrid
Baca SelengkapnyaSandiaga membagikan ilmunya tentang kriteria yang diperlukan untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaAI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaMengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI.
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun yakin seluruh targetnya bisa tercapai berkat antusiasme yang luar biasa dari para pelaku usaha UMKM.
Baca SelengkapnyaDalam pemaparannya, Andi menyoroti AI yang menjadi tantangan tersendiri ke depannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia diproyeksikan menjadi pemimpin dalam adopsi artificial intelligence (AI) di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnya