Sandiaga Uno: Masyarakat Mulai Abai dengan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menilai, masyarakat mulai abai dengan penerapan protokol kesehatan selama musim libur natal dan tahun baru. Penggunaan masker dan aturan jaga jarak dinilai cukup mengkhawatirkan.
"Penerapan prokes seperti halnya menggunakan masker dengan baik dan benar serta menghindari kerumunan cukup mengkhawatirkan," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (4/1).
Abainya masyarakat di tempat wisata biasanya terjadi di pintu masuk lokasi wisata atau tempat yang memicu adanya antrian. Bahkan, penggunaan masker di tempat wisata alam bebas atau tempat terbuka cenderung abai.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana cara pemerintah memastikan libur Natal dan tahun baru 2025 aman? Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi diadakan untuk memastikan bahwa pergerakan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar.
-
Kenapa wisata alam harus diwaspadai di akhir tahun? Indonesia terletak di kawasan Ring of Fire, yang sering disebut sebagai Cincin Api Pasifik. Bencana seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi tidak dapat dihindari dan bisa terjadi kapan saja, termasuk di lokasi wisata alam.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Apa yang perlu dihindari setelah liburan? Usai melakukan liburan, sebaiknya Anda membatasi pengeluaran yang tidak perlu dan cenderung konsumtif. Evaluasi kembali kebutuhan dan keinginanmu sebelum melakukan pembelian.
"Masyarakat cenderung abai menggunakan masker terutama ketika berwisata di tempat-tempat terbuka atau alam bebas," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun, lima provinsi dengan presentasi penggunaan masker dengan baik dan benar antara lain Kalimantan Utara (99,52 persen), Maluku (98,5 persen), Kepulauan Riau (97,55 persen). Lalu Sulawesi Tengah (97,5 persen) dan Bali (97,3 persen).
Sementara itu provinsi dengan presentasi menjaga jarak dan menghindari kerumunan dengan baik dan benar antara lain, Sulawesi Tengah (100 persen), Kalimantan Utara (99,56 persen), Kepulauan Riau (97,96 persen). Gorontalo (96,69 persen) dan Bali (95,79 persen).
Penggunaan Aplikasi Peduli Lidungi Kurang Optimal
Selain itu, penggunaan aplikasi Peduli Lindungi (PL) juga dirasa belum optimal. Masih ditemukan pengunjung tidak menggunakan atau tidak diarahkan untuk menggunakan aplikasi oleh pengelola.
"Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi belum optimal," kata dia.
Apalagi beberapa lokasi daya tarik wisata (DTW) masih terkendala sinyal yang belum sepenuhnya baik. Umumnya lokasi-lokasi tersebut selalu penuh di akhir pekan.
Namun saat malam pergantian tahun aktivitas cenderung terkendali. Baru pada siang hari atau di tanggal 1 Januari 2022 yang mulai dipadati pengunjung.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap pergerakan wisatawan Nusantara dapat memberikan kontribusi signifikan pada pergerakan perekonomian.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia di China tengah meningkat saat ini, khususnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kewaspadaan tersebut, di antaranya mewajibkan kembali pengisian deklarasi kesehatan secara elektronik atau e-HAC.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca Selengkapnya