Saratoga dorong dua anak usaha segera melantai di bursa
Merdeka.com - Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk serius mempersiapkan dua anak usaha untuk melantai di bursa saham. Keduanya adalah produsen listrik geothermal PT Medco Power Indonesia serta perusahaan kilang minyak PT Tri Wahana Universal. Adapun, target waktu spesifik pelaksanaan penawaran saham perdana (IPO) belum dipatok.
Pada mulanya, Saratoga selaku pemilik saham mayoritas, menunggu kedua perusahaan itu mapan terlebih dulu sebelum masuk ke fase IPO. Akan tetapi, pertumbuhan laba yang menggembirakan membuat proses penawaran ke publik akan dipercepat.
"Dua perusahaan ini kami sangat melihat ekspansinya signifikan, sehingga pada saat yang tepat, kami mendukung mereka menawarkan saham di publik," kata Presiden Direktur Saratoga Sandiaga Uno di Tempo Scan Tower, Jakarta, Rabu (7/5).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Bagaimana Bara Indah Sinergi Group mengembangkan bisnis nya? Awalnya, perusahaan ini berfokus pada trading batu bara dan kemudian memperluas operasionalnya dengan mengakuisisi tiga konsesi batu bara yang mendukung pertumbuhannya di Kalimantan Tengah.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Karbon Indonesia? Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (29/09) lalu.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
Ditemui di forum yang sama, Direktur Utama Medco Power Fazil Alfitri mengakui pihaknya intensif menyiapkan kajian jelang IPO. Beberapa proyek utama sedang digenjot operasionalisasinya, supaya perseroan kinclong di mata publik.
"Kita mengupayakan persiapan IPO kalau tidak akhir tahun ini, atau mid 2015. Kita selalu cari cara supaya kondisi finansial lebih bagus, supaya bankability-nya meningkat," kata Fazil.
Adapun Saratoga tidak akan mempengaruhi kajian yang dilakukan dua anak usahanya sebelum melantai di bursa. Sandiaga mempersilakan manajemen mengambil keputusan itu, bila waktunya sudah tepat. "Kami terus dialog dengan manajemen dan lihat kapan size dan tepatnya (untuk IPO)," cetusnya.
Saat ini Medco Power telah mulai mengelola proyek pembangkit listrik geothermal Sarulla dengan rencana daya listrik 320 Mega Watt. Selain itu, masih ada proyek serupa di Ijen, ditambah lima pembangkit mini hidro dengan daya bervariasi antara 2 MW hingga 70 MW. Itu belum termasuk PLTU 300 MW di Batam, PLTU 1.320 MW di Jepara, dan 30 MW di Sumatera Selatan.
Adapun Tri Wahana bergerak di bisnis pengolahan minyak, dengan pabrik di Bojonegoro Jawa Timur.
Sandiaga mengaku gembira, karena dua anak usahanya mampu menjalankan ekspansi dan terus tumbuh. "Medco bisa nambah daya di Sarulla. Tri Wahana juga nambah kapasitas," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaWaktu bersamaan, Medco meraup pendapatan USD 1,11 miliar di semester I-2023.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaOversubscription IPO yang mencapai 12,9 kali menunjukkan kepercayaan investor terhadap ISEA ke depannya.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaIni alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tengah mengeksplorasi potensi penyimpanan CO2 di reservoir yang dioperasikan di lepas pantai antara Singapura dan Malaysia.
Baca Selengkapnya