Sarinah Gandeng PP dan Wika Bangun Kompleks Bisnis di Jalan Thamrin
Merdeka.com - PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Wika) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk dalam pengembangan kompleks komersil di atas lahan milik Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Direktur Utama Sarinah, GNP Sugiarta Yasa mengatakan, di atas lahan seluas 1,7 hektare (ha) tersebut akan dibangun dua gedung (tower) yang diperuntukkan untuk area bisnis dan komersil, di antaranya terdiri dari mal, gedung perkantoran, area pameran dan pertemuan, area hiburan serta apartemen.
"Di Jalan Thamrin, Wahid Hasyim, Sunda itu kurang lebih 2,8 ha tapi Sarinah yang memiliki lahan 1,7 ha. Yang kita bangun pertama dulu 1,7 ha dulu kita akan bangun untuk menjadi gedung 41 lantai dengan tiga basement. Nanti kita membuat kawasan open jadi smart building juga," ujar dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/2).
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Siapa pemilik Gedung Candra Naya? Mengutip laman Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina), bangunan ini awalnya merupakan rumah seorang tuan tanah bernama Khouw Tian Sek. Khouw Tian Sek kemudian mewariskan rumah ini kepada salah satu putranya bernama Khouw Kim An, kelahiran Batavia pada 5 Juni 1876.
-
Dimana Menara Syahbandar dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, menara yang dibangun pada pertengahan abad ke-18 itu dibangun di tepi Kali Semarang.
-
Dimana lokasi pembangunan istana negara? Pembangunan istana negara dan kantor-kantor kementerian sudah mencapai tahap pembangunan 63 persen.
-
Apa fungsi Menara Syahbandar? Dulunya bangunan itu berfungsi sebagai pelabuhan kecil yang dilengkapi menara pandang untuk mengatur bongkar muat pedagang kecil.
-
Di mana bangunan ditemukan? Arkeolog menemukan struktur atau bangunan misterius di bawah lapangan bola bangsa Maya di Campeche, Meksiko.
Nilai investasi dari proyek tersebut mencapai Rp 1,8 triliun, di mana sebanyak 70 persen pendanaannya berasal dari pinjaman perbankan BUMN dan sisanya dari internal perusahaan.
"Dengan hitungan kasar saja dengan gedung baru aset Sarinah meningkat empat kali lipat. Nilainya (aset saat ini) kurang lebih Rp 400 miliar," kata dia.
Proyek tersebut rencananya akan mulai dibangun pada Maret 2019. Untuk tahap pertama ditargetkan selesai 2020. "Insya Allah bulan depan sudah mulai groundbreaking. (Waktu pengerjaan) 16 bulan tahap pertama. Tower baru minimal dua . Dengan yang existing artinya ada tiga tower," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Utama Wika, Tumiyana mengatakan, kerjasama antara Sarinah, Wika dan PP tersebut berbentuk join venture, di mana Sarinah memiliki porsi 55 persen. "Kita bertiga, Sarinah sebagai pemilik lahan, jadi majority share holder. Sarinah 55 persen, kita berdua (PP dan Wika) 45 persen," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sarinah akan memiliki pusat perbelanjaan yang dikelola secara mandiri di PIK 2.
Baca SelengkapnyaGedung pertama memiliki ketinggian 330 meter akan digunakan sebagai kantor, apartemen, hotel, skydeck, dan fasilitas ritel komersial.
Baca SelengkapnyaBanyak investor yang berminat untuk berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang
Baca SelengkapnyaFokus membangun mal dalam fase kali ini untuk meramaikan IKN.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian Proyek Penataan Kawasan Taman Balekambang merupakan pencapaian perseroan dalam membangun kawasan hijau.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Erick juga menawarkan pihak lain jika ingin menggunakan aset BUMN termasuk Gedung Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaMenara Saidah tidak lagi menjadi salah satu gedung tertinggi di DKI Jakarta seiring pesatnya pembangunan.
Baca SelengkapnyaBSI Tower akan memiliki 22 lantai area kantor, 1 Ballroom, 1 lantai basement, dan 9 lantai Podium parkir.
Baca SelengkapnyaKota Baru Maja berada di Barat Jakarta dan pertama kali ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi Kota Baru.
Baca SelengkapnyaAPBN akan mendanai pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seluas 6.600 hektare.
Baca SelengkapnyaTaspen berharap dapat memberikan manfaat yang signifikan dan memperkuat peran BUMN sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dipilih menjadi kurator pembangunan rumah susun di IKN.
Baca Selengkapnya