Satgas Jelaskan Alokasi Dana PEN untuk Sovereign Wealth Fund
Merdeka.com - Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, keputusan pemerintah memasukkan anggaran Sovereign wealth fund (SWF) dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), untuk meningkatkan profil investasi Indonesia di tengah pandemi covid-19.
"Memang arahan bapak Presiden diminta khususnya untuk sektor pembiayaan Korporasi itu diberikan stimulus untuk bisa meningkatkan investasi bagi korporasi-korporasi yang ada di Indonesia," kata Budi Gunadi dalam LIVE: Keterangan Pers Mendikbud, Menag, dan Ketua Satgas PEN, Kantor Presiden, Rabu (25/11).
Menurutnya, sovereign wealth fund adalah instrumen investasi di mana pengembangan korporasi di Indonesia bisa dibiayai oleh investor-investor dari luar negeri dalam bentuk investasi kepemilikan atau investasi saham, bukan investasi pinjaman di mana harus dikembalikan uangnya.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
"Itu sebabnya kami melihat bahwa mekanisme investasi dari luar negeri di masa sulit seperti ini akan sangat bisa membantu meningkatkan profil investasi Indonesia, dan juga lapangan kerja di Indonesia yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak rakyat kita pada saat pandemi ini," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah memang berencana membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sebagai sovereign wealth fund, yang tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja. Lembaga ini menjadi alat finansial bagi negara untuk memiliki atau mengatur dana publik dan menginvestasikannya ke aset-aset yang luas serta beragam.
Tarik Investasi Capai Rp225 Triliun
Pemerintah tengah memfinalisasi pembentukan badan usaha pengelola investasi negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Dengan terbentuknya badan usaha tersebut, akan ada dana asing segar senilai Rp225 triliun yang siap masuk ke Indonesia.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, sebagai modal awal pembentukan SWF ditaksir mencapai Rp75 triliun. Modal awal tersebut berasal dari kombinasi aset negara, aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sumber-sumber lainnya.
"Di dalam PP itu kita akan mengatur mengenai LPI ini dengan penyertaan modal ditentukan di dalam PP yang terdiri dari ekuitas dalam dana tunai, saham BUMN, di mana kita berharap nilainya akan bisa mencapai Rp75 triliun," jelas Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (7/10).
"Dengan ekuitas tersebut, kita berharap kita bisa menarik dana investasi hingga mencapai 3 kali lipat atau dalam hal ini mencapai Rp225 triliun," sambung dia.
Bendahara Negara ini menjelaskan, model SWF yang akan dibangun nantinya dikombinasikan dengan development fund dan stabilization fund. Di mana, pemerintah ingin menjadikan SWF internasional seperti Temasek milik Singapura, SWF milik Abu Dhabi dan seterusnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPI Danantara akan memiliki tiga fungsi utama sebagai lembaga pengelola investasi yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, terdapat sejumlah persiapan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangan Wealth Management Centre (WMC) yang menggunakan skema family office.
Baca SelengkapnyaPramono akan menyisihkan Rp2 triliun sampai Rp3 triliun dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) APBD Jakarta untuk pendanaan program Jakarta Fun.
Baca SelengkapnyaPenambahan pernyataan modal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaOECD berencana mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak kepada orang terkaya atau miliarder yang tarifnya 2 persen.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca Selengkapnya