Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satu Miliar Anak di Negara Berkembang Terancam Putus Sekolah

Satu Miliar Anak di Negara Berkembang Terancam Putus Sekolah ilustrasi sekolah. ©2012 ctaagency.com

Merdeka.com - Pandemi virus corona tidak hanya berdampak sektor kesehatan dan ekonomi, tetapi bidang pendidikan juga ikut terdampak. Diprediksi sebanyak 1 miliar anak anak di negara berkembang akan putus sekolah akibat wabah Covid-19 ini.

"Pembelajarannya mundur. Itu adalah masalah khusus di negara berkembang. Kami pikir ada 1 miliar anak putus sekolah di negara berkembang. Jadi jika ada gelombang kedua, itu menjadi perhatian," kata President World Bank, David Malpass dikutip dari CNBC.

Dia menekankan bahwa dibutuhkan penanganan pandemi secara serius melalui pengembangan vaksin dan beberapa terapi. Sebab, bila tak mampu menyudahi wabah ini, maka diperkirakan bakal ada penambahan sebanyak 150 juta orang jatuh ke dalam garis kemiskinan pada tahun 2021.

Orang lain juga bertanya?

"Kondisi kemiskinan yang sangat parah di dunia karena pandemi dan penutupan," katanya.

Dia menambahkan, pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19 yang tidak merata sedang terjadi di beberapa negara yang ada di belahan dunia. "Selain China, banyak negara berkembang lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya, jadi proses pemulihan yang tidak setara ini sedang berlangsung," katanya.

Tantangan Pemulihan Ekonomi

Selain itu, pemulihan ekonomi menghadapi tantangan berat bagi negara miskin dengan padat penduduk seperti India, Ethiopia dan Nigeria. Dia juga merujuk Zambia, yang pemerintahnya telah meminta penundaan pembayaran utang obligasi.

Menurut dia, diperlukan sebuah solusi jangka panjang untuk membantu negara-negara berkembang itu terbebas dari pandemi.

"Kami berfokus pada penyediaan sumber daya bersih tambahan. Itu membantu. Juga membantu negara-negara menemukan cara untuk menarik investasi sektor swasta dan kemudian, yang paling penting, proses pengurangan utang ini," ungkapnya

Dia mengatakan, Bank Dunia telah memberikan kucuran dana miliaran dolar ke beberapa negara berkembang dalam memulihkan ekonomi setelah terkena krisis.

"Mencoba membuat kreditor menyadari bahwa itu adalah kepentingan jangka panjang mereka dan kepentingan dunia untuk mengurangi stok utang yang sebenarnya guna menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi beberapa negara termiskin," pungkasnya.

Reporter Magang: Brigitta Belia (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar
Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar

Anggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.

Baca Selengkapnya
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam

Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin

Melewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.

Baca Selengkapnya
Penelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi
Penelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi

Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.

Baca Selengkapnya
Anggaran Kementerian Diprediksi Bakal Dipotong untuk Jalankan Program Makan Bergizi Gratis di 2025
Anggaran Kementerian Diprediksi Bakal Dipotong untuk Jalankan Program Makan Bergizi Gratis di 2025

Selain masalah teknis dan pendanaan dalam persiapan program makan bergizi gratis, pemerintah perlu juga membuat mitigasi untuk mengatasi kebocoran anggaran.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Naikkan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan di 2025
Kemenkeu Naikkan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan di 2025

Anggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?
Uang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?

Sementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.

Baca Selengkapnya
Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena
Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena

WHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Stunting Masih Tinggi di Indonesia, Orangtua Miliki Peran Sangat Penting dalam Cegah Terjadinya Malnutrisi
Kasus Stunting Masih Tinggi di Indonesia, Orangtua Miliki Peran Sangat Penting dalam Cegah Terjadinya Malnutrisi

Masalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.

Baca Selengkapnya
Ketersediaan Air Minum Bersih dan Sanitasi Jadi Kunci untuk Cegah Stunting
Ketersediaan Air Minum Bersih dan Sanitasi Jadi Kunci untuk Cegah Stunting

Pencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.

Baca Selengkapnya
Hashim Optimis Makan Bergizi Gratis Perbaiki Kualitas SDM, Ini Kata Bappenas
Hashim Optimis Makan Bergizi Gratis Perbaiki Kualitas SDM, Ini Kata Bappenas

Hashim sangat yakin program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan siap bersaing dengan negara lain di dunia.

Baca Selengkapnya