Satu Miliar Anak di Negara Berkembang Terancam Putus Sekolah
Merdeka.com - Pandemi virus corona tidak hanya berdampak sektor kesehatan dan ekonomi, tetapi bidang pendidikan juga ikut terdampak. Diprediksi sebanyak 1 miliar anak anak di negara berkembang akan putus sekolah akibat wabah Covid-19 ini.
"Pembelajarannya mundur. Itu adalah masalah khusus di negara berkembang. Kami pikir ada 1 miliar anak putus sekolah di negara berkembang. Jadi jika ada gelombang kedua, itu menjadi perhatian," kata President World Bank, David Malpass dikutip dari CNBC.
Dia menekankan bahwa dibutuhkan penanganan pandemi secara serius melalui pengembangan vaksin dan beberapa terapi. Sebab, bila tak mampu menyudahi wabah ini, maka diperkirakan bakal ada penambahan sebanyak 150 juta orang jatuh ke dalam garis kemiskinan pada tahun 2021.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
"Kondisi kemiskinan yang sangat parah di dunia karena pandemi dan penutupan," katanya.
Dia menambahkan, pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19 yang tidak merata sedang terjadi di beberapa negara yang ada di belahan dunia. "Selain China, banyak negara berkembang lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya, jadi proses pemulihan yang tidak setara ini sedang berlangsung," katanya.
Tantangan Pemulihan Ekonomi
Selain itu, pemulihan ekonomi menghadapi tantangan berat bagi negara miskin dengan padat penduduk seperti India, Ethiopia dan Nigeria. Dia juga merujuk Zambia, yang pemerintahnya telah meminta penundaan pembayaran utang obligasi.
Menurut dia, diperlukan sebuah solusi jangka panjang untuk membantu negara-negara berkembang itu terbebas dari pandemi.
"Kami berfokus pada penyediaan sumber daya bersih tambahan. Itu membantu. Juga membantu negara-negara menemukan cara untuk menarik investasi sektor swasta dan kemudian, yang paling penting, proses pengurangan utang ini," ungkapnya
Dia mengatakan, Bank Dunia telah memberikan kucuran dana miliaran dolar ke beberapa negara berkembang dalam memulihkan ekonomi setelah terkena krisis.
"Mencoba membuat kreditor menyadari bahwa itu adalah kepentingan jangka panjang mereka dan kepentingan dunia untuk mengurangi stok utang yang sebenarnya guna menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi beberapa negara termiskin," pungkasnya.
Reporter Magang: Brigitta Belia (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca SelengkapnyaIronisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaSelain masalah teknis dan pendanaan dalam persiapan program makan bergizi gratis, pemerintah perlu juga membuat mitigasi untuk mengatasi kebocoran anggaran.
Baca SelengkapnyaAnggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.
Baca SelengkapnyaHashim sangat yakin program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Dengan begitu, Indonesia akan siap bersaing dengan negara lain di dunia.
Baca Selengkapnya