Satu persatu perusahaan raksasa dunia hengkang dari Indonesia
Merdeka.com - Pelemahan ekonomi Indonesia secara nyata berdampak pada kondisi perusahaan di Tanah Air. Banyak yang tidak mampu bertahan, bahkan perusahaan raksasa juga kesulitan di Indonesia.
Pelemahan ekonomi Indonesia dipicu buruknya perekonomian dunia, terutama China. Indeks pembelian manajer (PMI) China melacak aktivitas di pabrik dan bengkel kerja, jatuh menjadi hanya 49,4 pada Januari, tingkat terendah sejak Agustus 2012 dan jauh di bawah angka 50 yang memisahkan antara pertumbuhan dan kontraksi.
Itu merupakan bulan keenam berturut-turut PMI manufaktur China mengisyaratkan kontraksi, menambah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan negara sebagai konsumen energi terbesar dunia tersebut.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Apa yang menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri otomotif? Pengurangan jumlah pekerja ini sebagian besar disebabkan oleh sistem penggerak mobil listrik yang memerlukan lebih sedikit komponen dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
-
Siapa yang mengalami penurunan gaji? Laporan tersebut menganalisis data dari lebih dari 10.000 karyawan startup dan melibatkan wawancara dengan 183 pemimpin serta pendiri startup di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
-
Kenapa gaji startup di Indonesia turun? Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, terutama tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam sektor teknologi serta upaya perusahaan untuk mengurangi biaya operasional.
-
Mengapa karyawan tidak dipromosikan? Tidak sedikit seseorang berada di zona nyaman, dan menjadi seorang 'job clinger'. Orang tersebut berada di satu pekerjaan dalam durasi yang panjang seperti di atas 3 tahun lebih.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai kebijakan upah murah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan memiliki andil memperburuk perekonomian Indonesia. Upah murah membuat daya beli masyarakat menurun.
"Karena kebijakan upah murah, daya beli masyarakat menurun sehingga perekonomian tidak tumbuh," kata Said Iqbal dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/2).
Iqbal mengatakan, kenaikan upah minimum berdasarkan formula inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang diatur dalam PP Pengupahan menyebabkan kenaikan upah pekerja tidak sebanding dengan kenaikan harga barang-barang konsumsi.
Imbasnya, tingkat konsumsi menjadi turun dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kondisi perekonomian buruh akhirnya berimbas pada tingkat investasi.
"Kebijakan upah murah juga berimbas pada kesenjangan pendapatan antara yang kaya dan miskin. Rasio GINI Indonesia saat ini sudah 0,41. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah karena revolusi Arab terjadi saat rasio GINI 0,49 dan revolusi Prancis terjadi saat rasio GINI 0,51," tuturnya.
Buruknya perekonomian membuat beberapa perusahaan raksasa dunia hengkang dari Indonesia. Berikut daftarnya:
Ford
Belum lama ini, Ford Motor Indonesia (FMI) menyatakan akan menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan bisnis Ford rencananya akan dilakukan pada semester kedua tahun ini.
"Hal ini termasuk menutup dealer Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford," ujar Managing Director Ford Motor Indonesia, Bagus Susanto, dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari laman resminya, Jakarta, Senin (25/1).
Bagus mengatakan konsumen Ford di Indonesia diminta tidak khawatir mengenai layanan purnajual seperti perawatan dan garansi. "Kami akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru," tuturnya.
Dilansir dari Business Insider, penutupan operasi Ford tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di Jepang. Penutupan ini disinyalir karena dua negara ini tidak menguntungkan.
Presiden Ford Regional Asia Pasifik, Dave Schoch, mengatakan pengembangan produk di Jepang akan dialihkan ke lokasi lain. "Sayangnya, pegawai yang berasal dari Jepang dan Indonesia tidak akan lagi bekerja untuk Ford dengan adanya penutupan ini," tulis Schoch pada surel untuk seluruh pegawai di regionalnya.
Langkah Ford mengikuti jejak General Motors yang lebih dulu angkat kaki dari Indonesia. GM memutuskan untuk menghentikan operasional di Indonesia pada tahun lalu. Perginya GM menyebabkan 500 pegawai kehilangan pekerjaannya.
Chevrolet
General Motor (GM) telah menutup salah satu pabriknya di Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2015 lalu. Salah satu alasannya, pabrik yang memproduksi mobil merek Chevrolet itu tak kunjung mendapat keuntungan dari hasil bisnis di Indonesia.
Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International, Stefan Jacoby mengatakan penutupan pabrik ini dilakukan dalam rangka memperkokoh kinerja operasi secara global. Pihak General Motors akan melakukan transisi korporat menjadi sebuah perusahaan distribusi (National Sales Company) di Indonesia.
"Menghentikan kegiatan produksi kendaraan di pabrik Bekasi pada akhir Juni 2015. Dalam kaitan ini GM Indonesia akan tetap berada di Indonesia dengan produk produk unggulan seperti Chevrolet Orlando, Captiva dan Trailblazer yang dapat diperoleh melalui jaringan dealer resmi Chevrolet. GM Indonesia sedang mengalami transformasi yang lebih berorientasi pada pasar," kata Stefan dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (1/3/2015).
Menurut Stefan, transformasi ini akan semakin memperkuat struktur bisnis dan jaringan pemasaran dengan fokus pada pengembangan merek Chevrolet serta menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia.
"Beberapa faktor turut menentukan keputusan GM ini, termasuk biaya material yang tinggi dan semakin berkurangnya potensi dalam pemanfaatan keberadaan pemasok dalam negeri dikarenakan skala produksi yang terbatas," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil kala itu mengatakan penutupan pabrik otomotif Chevrolet ini tidak serta merta menggambarkan kondisi investasi di Indonesia. Dalam pandangannya, pabrik milik perusahaan otomotif asal Amerika itu kalah bersaing dengan pabrikan otomotif Jepang dan Korea.
"Pasar mobil di Indonesia memang didominasi Jepang, sehingga sulit sekali bagi mobil-mobil kelas yang sama, kecuali di atasnya atau yang spesifik," ujar dia di Jakarta, Jumat (27/2) malam.
Panasonic
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic akan menutup pabriknya di Indonesia dalam kurun waktu Januari-Maret 2016. Ribuan karyawan dipastikan menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Dalam 10 tahun terakhir, ada 13 perusahaan Panasonic di Indonesia. Sebelumnya ada Panasonic komponen sudah ditutup, sekarang tinggal tiga, yakni Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), Panasonic Energy Indonesia yang produksi baterai dan Panasonic Healthcare yang produksi alat kesehatan," kata dia.
Panasonic membenarkan pabrik elektroniknya di Indonesia bakal tutup. Namun, Panasonic bakal mengembangkan industri lampu dengan menggabungkan atau merger dua unit usaha yang terdiri dari tiga pabrik di Indonesia.
"Penggabungan pabrik ini merupakan strategi Panasonic dalam mengantisipasi kemajuan teknologi dan perkembangan pasar terhadap produk lampu LED (Light emitting diode), sehingga lebih fokus pada produksi yang memberikan nilai tambah bagi industri," ujar Presiden Direktur Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) a di Jakarta, Rabu (3/2).
Untuk itu, kata dia, penggabungan tersebut merupakan murni masalah teknologi, bukan masalah perburuhan sebagai pihak yang terdampak karena terjadinya merger. Penggabungan harus dilakukan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta merespon perkembangan teknologi perlampuan serta tren permintaan pasar.
Suganuma menjelaskan, Panasonic di Indonesia sebelumnya memiliki dua unit bisnis manufaktur di bidang perlampuan, yaitu PT Panasonic Lighting Indonesia (PESLID) di Pasuruan, Jawa Timur dengan memproduksi lampu hemat energi. Sedangkan, PT Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia (PESGMFID) di Cikarang dan Cileungsi Bogor, memproduksi luminer LED untuk pasar domestik dan ekspor, serta juga stop kontak dan kotak kontak.
Sejak 1 Januari 2016, PESGMFID dan PESLID resmi bergabung sebagai perusahaan hasil merger dan berkedudukan di Cileungsi, Bogor. Setelah penggabungan, PESGMFID menjalankan produksi di dua unit lokasi kerja yaitu di Pasuruan, Jawa Timur dan Cileungsi, Bogor.
Panasonic menjadikan kedua tempat tersebut sebagai sentra produksi luminer dan lampu LED untuk memperkuat daya saing di pasar domestik dan dunia. Pada saat ini, kondisi yang terjadi yaitu permintaan produksi CFL menurun di pasar Jepang dan domestik, dengan kecenderungan pindah ke teknologi LED.
Sedangkan, pada sisi lain teknologi LED telah berkembang dengan pesat, sehingga persaingan harga pun menjadi tak terelakan. Panasonic sebagai salah satu produsen LED menyatakan untuk terus mengembangkan teknologi ini.
Sebelum penggabungan PESGMFID dengan unit lokasi kerja di Cikarang, Bekasi dan Cileungsi, Bogor memiliki karyawan masing-masing sebanyak 425 dan 400 orang. Dalam rangka penggabungan perusahaan, 425 karyawan PESGMFID yang terdampak diberikan beberapa opsi pilihan yang bijak.
Pilihan tersebut yaitu tetap bergabung di perusahaan dan akan mengikuti aturan perusahaan untuk mendukung proses produksi di Rembang, Pasuruan, Jawa Timur atau Cileungsi, Bogor, atau bergabung dalam kelompok usaha Panasonic Gobel sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Sedangkan opsi ketiga yaitu memilih untuk mengundurkan diri untuk berwiraswasta.
Sementara itu, Chairman Panasonic Gobel Grup Rachmat Gobel mengaku optimis industri elektronik nasional akan terus berkembang. Namun, pada sisi lain pemerintah harus agresif untuk mengikuti dan memahami kemajuan teknologi serta kemudian memberikan insentif untuk menjadi daya tarik investasi dan pengembangan industri yang bernilai tambah di dalam negeri. "Tercatat pasar di ASEAN saja memiliki potensi dengan jumlah penduduk sekitar 500 juta orang," kata Rachmat.
Toshiba
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut perusahaan raksasa elektronik asal Jepang lainnya, Toshiba akan hengkang dari Indonesia.
"Jadi tidak ada lagi pabrik Toshiba. Yang ada Toshiba memproduksi printer di Batam tapi skalanya kecil. Nah, yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang," kata Iqbal di Jakarta, Selasa (2/2).
Iqbal menegaskan manajemen Toshiba sepakat untuk menutup produksinya pada April 2016. Untuk itu, Said tengah melakukan negosiasi pesangon yang diwajibkan pemerintah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan kabar akan tutupnya pabrik televisi Toshiba di Indonesia. Toshiba akan mengubah fokus bisnisnya ke produksi chip dan nuklir.
Diakui JK, perubahan operasional pabrik tersebut menimbulkan ancaman PHK, namun pemerintah terus bergerak agar sektor industri terus tumbuh di tengah kondisi perekonomian yang masih belum stabil.
"(Ancaman PHK?) Ya pasti ada saja. kita usahakan ekonomi tumbuh lebih baik," ucap JK.
Menurut JK, saat ini upaya pemerintah dalam menggerakkan perekonomian Indonesia sudah masuk pada tahap sektor manufaktur.
"Sekarang sudah masuk manufaktur sudah ada yang masuk bahan baku," tutur JK.
Panasonic dan Toshiba tutup karena kalah saing
Kementerian Perindustrian mengaku telah menerima laporan terkait kondisi bisnis Panasonic dan Toshiba yang menutup pabriknya dan hengkang dari Indonesia.
"Laporan sudah ada, tapi saya tidak berani ngomong, biar industrinya dulu ngomong. Semua kan harus sesuai fakta," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan seperti ditulis Antara di Jakarta, Rabu (3/2).
Putu menyampaikan ilustrasi bahwa sebuah industri, khususnya elektronik, akan sangat bergantung pada kebutuhan dan perkembangan teknologi. Misalnya, Putu mencontohkan, pabrik walkman pada masanya sangat jaya, karena digunakan untuk memutar musik dengan kaset di mana saja.
Kemudian, teknologi berkembang, hingga pada akhirnya lagu-lagu yang ingin didengarkan bisa disimpan dalam bentuk Universal Serial Bus (USB) atau lainnya.
"Dengan demikian, apa kita bisa memaksa pabrik walkman untuk tidak tutup, tentu tidak bisa, karena pasarnya sudah bergeser," ujar Putu.
Putu berharap Panasonic maupun Toshiba tidak memecat karyawannya. Perusahaan memiliki kewajiban untuk melatih mereka agar bisa membuat produk yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Dalam hal ini, Putu meyakini bahwa hal yang sama juga akan dilakukan perusahaan raksasa elektronik Panasonic.
"Belum tentu PHK, Panasonic adalah perusahaan besar, terhormat, dia punya cara," pungkasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaKSPI telah membentuk Posko Orange untuk mengadvokasi ribuan karyawan Sritex.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaPelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca Selengkapnya