Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saudi diprediksi lanjutkan produksi, harga minyak kembali anjlok

Saudi diprediksi lanjutkan produksi, harga minyak kembali anjlok Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali turun pada Selasa (Rabu pagi WIB). Penurunan harga didorong kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global kembali ke garis depan menjelang laporan persediaan minyak Amerika Serikat.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun USD 1,11 menjadi berakhir di USD 38,28 per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun USD 1,13 menjadi menetap di USD 39,14 per barel di perdagangan London.

Kerugian terjadi menjelang laporan persediaan minyak Amerika pada Rabu, yang banyak analis percaya akan menunjukkan penambahan lagi dalam pasokan.

Para analis juga mengutip meningkatnya keraguan tentang kesepakatan potensial produsen-produsen minyak utama untuk membatasi produksi, dengan pertanyaan-pertanyaan itu ditegaskan oleh kesepakatan pada Selasa antara Arab Saudi dan Kuwait untuk melanjutkan kembali produksi minyak di lapangan lepas pantai Khafji.

Produksi di Khafji, yang menghasilkan lebih dari 300.000 barel per hari dan dioperasikan secara bersama oleh kedua negara, dihentikan pada Oktober 2014. Riyadh mengutip isu lingkungan untuk penutupan tersebut. Tapi kedua belah pihak berencana untuk meningkatkan produksi secara bertahap," kata Pejabat Menteri Perminyakan Kuwait Anas al-Saleh seperti ditulis Antara, Rabu (30/3).

Namun, para analis mempertanyakan bagaimana kesepakatan Khafji selaras dengan janji oleh Arab Saudi dan Kuwait untuk mematuhi perjanjian potensial produsen-produsen utama untuk membatasi produksi. Produsen-produsen utama menetapkan untuk bersidang di Qatar pada April.

"Pembekuan boleh jadi diuji oleh Khafji," kata Tim Evans, analis di Citi Futures.

"Tanpa beberapa klarifikasi yang menyatakan bahwa keseluruhan produksi tidak akan meningkat, sekalipun ide pembekuan mungkin tidak bertahan."

Manajer riset pasar di Tradition Energy, Gary Cunningham mengatakan, jika kesepakatan antara produsen-produsen besar diberlakukan dan dihormati, masih akan ada kelebihan pasokan yang cukup besar.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Proyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai

Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini

Padahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Membaik, MedcoEnergi Raup Untung USD 242 Juta Hingga September 2023
Harga Komoditas Membaik, MedcoEnergi Raup Untung USD 242 Juta Hingga September 2023

Utang konsolidasi tercatat sebesar USD 2,9 miliar turun sebesar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya,

Baca Selengkapnya
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini

Kinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya