SBY lengser, baru mobil listrik nasional bisa produksi massal
Merdeka.com - Di tengah tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mobil listrik mungkin menjadi salah satu solusi alat transportasi masyarakat. Beberapa lembaga seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Menteri BUMN Dahlan Iskan gencar mempromosikan mobil listrik.
Namun demikian, Ricky Elson anggota Tim Putra Petir, para perancang mobil listrik yang dikumpulkan Dahlan Iskan , cukup pesimis.
Dia sulit percaya Indonesia akan mampu produksi mobil listrik 100 persen dalam negeri dalam waktu dekat.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Bagaimana Tesla mendorong popularitas mobil listrik? Nama 'Tesla' diambil dari ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika dan teknik listrik, Nikola Tesla, yang inovasinya pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah membantu mendorong popularitas mobil listrik hingga saat ini.
Dia menyebut saat ini Indonesia tidak siap dalam manufaktur produksi mobil listrik masal. Produksi masal mobil listrik berbeda dengan prototype yang dirakit satu per satu.
"Kita belum siap produksi masal dalam waktu dekat. Komponen kita tidak siap untuk industri manufaktur," ucap Ricky ketika ditemui merdeka.com di Monas, Jakarta, Minggu (22/12).
Selain itu, Ricky menyangsikan kebijakan pemerintah yang tidak mendukung sepenuhnya untuk produksi mobil listrik. Bahkan sambil tersenyum Ricky menyebut pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus diganti untuk produksi masal mobil listrik.
"Harus ada pemimpin yang pro ini, mungkin ada pengganti SBY dulu," tutupnya sambil tersenyum.
Sejauh ini, Ricky dan teman-temannya dari Tim Putra Petir baru membuat purwarupa mobil listrik dengan bentuk mirip Lamborghini bermerek Selo dan Gendis.
Kedua mobil listrik tersebut memiliki komponen yang sama, hanya saja perbedaan terletak pada power dan speed. Selo dengan konsep sport bisa melaju dengan hingga kecepatan 200 km/jam, sementara untuk Gendis hanya 140 km/jam.
Dari uji coba di beberapa daerah, misalnya Bandung dan Yogyakarta, baterai kedua mobil yang dirancang Tim Putra Petir itu mampu bertahan untuk enam jam pemakaian.
Sejauh ini, baru Kementerian Riset dan Teknologi yang secara tegas mendukung pengembangan Selo dan Gendis agar bisa diproduksi massal. Menristek Gusti Muhammad Hatta bulan lalu menyatakan bahwa pada 2015, pihaknya akan mengupayakan supaya mobil listrik buatan dalam negeri bisa mulai diproduksi untuk kepentingan selain uji coba.
"Nanti akan kita pakai di kementerian-kementerian terlebih dahulu," kata Gusti. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaSepeda motor listrik dinilai masih sepi peminat. Untuk itu, pemerintah kini mengkaji persyaratan pemberian subsidi motor listrik. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaKampanye penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional bagian dari strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di sektor EBT.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaRealisasi program insentif kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun motor listrik belum maksimal.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaPermintaan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan mobil listrik di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnya