Sebanyak 5 persen SPBU milik Pertamina belum sediakan Biosolar B20
Merdeka.com - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyebut bahwa bahan bakar jenis Biosolar 20 persen atau B20 (Solar campur 20 persen minyak sawit) kini sudah tersebar di 95 persen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perseroan di seluruh Indonesia.
"Sekarang 95 persen SPBU kami sudah menyediakan B20. Untuk yang 5 persennya itu belum, ada di kawasan Timur," ungkap dia di Jakarta, Senin (3/9).
Adapun kewajiban penggunaan bahan bakar dengan campuran minyak kelapa sawit ini sudah mulai diterapkan sejak 1 September 2018 lalu, baik kepada perusahaan yang bersifat Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Mengapa Pertamina ikut serta dalam program ini? Pertamina mendukung penuh tujuan tersebut dengan memfasilitasi kegiatan kali ini di Balikpapan. Harapannya insan BUMN dapat semakin menggali potensinya dalam bidang konten kreator, guna menyebarkan kebaikan melalui pemberitaan positif khususnya melalui media sosial.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
Dari sekitar 112 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang ada di Indonesia, masih ada 52 TBBM yang selama ini belum mendapat pasokan B20. Mengatasi kendala itu, Pertamina akan memanfaatkan keberadaan 6 TBBM utama untuk menyalurkan Biosolar ke terminal kecil di sekitar.
"Ini kita sudah sepakati dengan supplier Fame (fatty acid methyl este), itu akan disuplai ke 6 TBBM utama. Kemudian 6 TBBM utama ini kirim lewat laut ke situ," ujar Nicke.
"Itu khususnya di Indonesia Timur seperti di Papua. Itu kan TBBM utamanya seperti di Wayame, yang kalau tidak salah menyuplai ke 12 atau 14 TBBM di sekitarnya," tambahnya.
Penyebab terkendalanya penyaluran B20 di 5 persen SPBU karena banyak TBBM kecil yang secara infrastruktur belum memadai. Namun, dia optimis, kendala ini dapat segera teratasi. "Kita yakin bahwa Indonesia Timur akan berkembang. Karena infrastruktur fisik sudah mulai dibangun di sana, sehingga kebutuhan BBM di sana juga akan meningkat," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM sebenarnya telah menetapkan kewajiban penyediaan BBM rendah sulfur sejak Oktober 2018.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPertamax Green 95 terlihat sudah terpampang di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta. Ini merupakan produk BBM campur bioetanol dengan tingkat RON 95.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaUntuk memperoleh anggaran sebanyak itu harus dibarengi dengan peningkatan ekspor sawit.
Baca SelengkapnyaPertamina produksi BBM jenis baru dengan memiliki spesifikasi berupa bahan bakar Solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaTahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com, beberapa SPBU Pertamina di daerah Cilangkap Jakarta Timur terlihat tidak lagi menjual Pertalite.
Baca Selengkapnya