Sebelum jadi menteri, Rizal Ramli konsisten serang Jokowi
Merdeka.com - Kemarin, Rabu (12/8), Presiden Joko Widodo mengambil sumpah jabatan enam orang pejabat negara. Di antaranya lima menteri dan satu sekretaris kabinet. Tiga dari empat menteri koordinator dirombak yakno menko bidang perekonomian, menko bidang polhukam, dan menko bidang kemaritiman.
Wajah-wajah mereka tidak asing lagi. Seperti Darmin Nasution yang didaulat menjadi menko bidang perekonomian dan Luhut Panjaitan yang dipercaya presiden menjadi menko bidang polhukam. Satu nama lagi cukup menyita perhatian. Dia adalah mantan menko bidang perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli. Dia diangkat menggantikan Indroyono Soesilo sebagai menko bidang kemaritiman. Sebelum menjadi menteri di kabinet kerja Jokowi-JK, Rizal Ramli tercatat sebagai komisaris utama Bank Negara Indonesia (BNI).
Hari ini, Kamis (13/8), Rizal Ramli secara resmi mulai menjalankan tugasnya sebagai menko bidang kemaritiman. Serah terima jabatan dari Indroyono ke Rizal Ramli rencananya digelar pagi ini.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Bahlil masuk ke kabinet Jokowi? Ia menegaskan, ditunjuk Presiden Jokowi dari perwakilan profesional.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Siapa Panglima Kodam Bukit Barisan Pertama yang ikut PRRI? Sosok pria berdarah Batak ini dinobatkan menjadi Panglima Tentara Bukit Barisan Pertama dan perannya dalam dunia politik begitu berpengaruh. Dia berpangkat Kolonel, perawakan yang dingin layaknya orang Batak pada umumnya itu sudah cukup malang melintang dalam dunia kemiliteran Indonesia apalagi di Sumatra Utara.
Penunjukan Rizal Ramli masuk dalam kabinet kerja Jokowi-JK cukup menarik. Apalagi jika sedikit menengok ke belakang, Rizal Ramli termasuk orang yang konsisten menyerang dan mengkritik pemerintahan Jokowi-JK. Kritikannya pun pedas membuat kuping penguasa panas.
Merdeka.com mencatat konsistensi dan pedasnya kritik Rizal Ramli pada Jokowi, sebelum jadi menteri.
Jokowi bisanya naikin harga
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era pemerintahan Gus Dur, Rizal Ramli mengkritik keras langkah Presiden Joko Widodo yang akan menerbitkan peraturan presiden terkait kenaikan tunjangan uang muka pembeliaan kendaraan untuk pejabat negara.
Dia menilai kebijakan ini tidak tepat. Sebab dilakukan di tengah kenaikan harga berbagai bahan pokok yang membuat rakyat sengsara.
"Pemerintah Jokowi bisanya naikin harga, lalu uangnya untuk pejabat," kritik Rizal saat diskusi di Jakarta, Senin (5/4).
Penasehat ekonomi Jokowi neolib
Rizal Ramli menyatakan kartu-kartu sakti Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan mampu mensejahterakan rakyat. Bahkan, dia menilai kartu itu tak jauh beda dengan BLT di era Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dulu ada BLT dan balsem, sudah diuji coba semua. Kartu sakti Jokowi ini hanya panadol (obat sakit kepala)," kata Rizal Ramli saat menyambangi pimpinan DPR di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Selasa (17/11).
Menurutnya, kenaikan BBM akibat pengaruh para menteri Jokowi yang berpaham neoliberal. Pengambil kebijakan di bidang ekonomi di era Jokowi tak jauh berbeda dengan pemerintahan SBY.
"Jokowi lebih suka mendengar penasehat ekonomnya yang neolib. Ini apa gunanya ganti pemerintahan, apa gunanya ganti SBY," terang dia.
Kualitas menteri Jokowi KW3
Rizal Ramli mengkritik kualitas menteri kabinet Jokowi yang menurutnya diisi oleh orang-orang yang 'abal-abal' dan tidak berkualitas dalam memerintah kementeriannya.
Dirinya juga mengkritik mengenai polemik KPK-Polri yang makin panas akhir-akhir ini, ditambah dengan kelakukan Menko Polhukam yang menurutnya memiliki kapasitas sebagai penengah, namun nyatanya sama sekali tidak bermanfaat untuk berada di dalam pemerintahan hari ini.
"Kalau menterinya hanya bisa naikin harga, Indonesia makin enggak kompetitif. Padahal kalau cost diturunkan, rakyat senang dan tidak merugikan golongan menengah ke bawah. Kabinet Jokowi memang ada yang bagus seperti Jonan, Susi, tapi menteri yang lainnya itu kualitasnya KW3," cetus Rizal.
Kebijakan Jokowi tak berpihak kelas bawah
Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan, sensasi Jokowi sebagai kepala negara sepertinya sudah sangat surut akhir-akhir ini. Hal itu dikarenakan sejumlah kebijakan ekonominya yang sangat tidak populer dan berdampak buruk pada masyarakat menengah ke bawah.
"Kami biasa melakukan forecasting (ramalan) dalam politik dan ekonomi. Maka begitu Jokowi naik, saya prediksikan bahwa (popularitas) Jokowi baru akan merosot pada satu tahun ke depan. Tapi ternyata, baru 3 bulan kok sudah enggak populer," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Rabu (4/2).
"Hal itu dikarenakan kebijakan Jokowi dalam hal ekonomi dalam 3 bulan ini jelas menggerogoti kesejahteraan golongan menengah ke bawah. Sehingga ada pertanyaan, apa yang dimaksud perubahan yang dibawa Jokowi ini. Saya melihat ada upaya pembelokan dalam hal ini," katanya menambahkan.
Jokowi liberal
Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan, pola pikir Jokowi dalam bidang ekonomi menampakkan wajah seorang penganut ideologi ekonomi liberal.
Hal itu diutarakannya dengan melihat bahwa kecenderungan pemerintahan dan kebijakan ekonomi Jokowi saat ini, sangat terlihat jelas dengan menyerahkan semua sektor perekonomian kepada mekanisme pasar.
"Jokowi ini memang liberal karena yang jadi patokannya itu hanya tentang harga. Ukuran liberal yang bagus kan memang hanya tentang uang. Padahal konstitusi kita itu adalah saling bantu antara pemerintah dan masyarakat, dan bukan hanya diserahkan pada mekanisme pasar," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Rabu (4/2). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom senior yang tegas
Baca SelengkapnyaRizal Ramli merupakan Menteri Koordinator Bidang Kelautan di bawah pemerintahan Jokowi era 2015-2016.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli, ekonom dan juga politikus ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran juga banyak diisi oleh para menteri dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia pada hari Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli di mata kolega: Rekan diskusi, aktivis tulen dan penjaga demokrasi
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan tersebut Jokowi mengaku pernah menjadi bagian dari HIPMI saat masih menjadi pengusaha kayu di Solo.
Baca SelengkapnyaRosan Roeslani dilantik menjadi Menteri Investasi untuk menggantikan Bahlil Lahadalia yang dilantik menjadi Menteri ESDM.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sudah lama mengenal Rizal Ramli saat kegiatan mahasiswa.
Baca Selengkapnya