Sebelum mobil listrik, pemerintah diminta kembangkan tipe hybrid
Merdeka.com - Pemerintah menggaungkan kembali rencana pengadaan mobil listrik di Indonesia. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk mempersiapkan regulasi mengenai kendaraan listrik di Tanah Air.
Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, mengatakan butuh masa transisi yang cukup panjang dalam pengadaan mobil listrik. Setidaknya perlu melakukan tahapan pengalihan sistem bahan bakar mobil konvensional menuju listrik.
Adapun masa transisi pengadaan tersebut yaitu, mobil konvensional menggunakan sistem bahan bakar combustion engine (bahan bakar gas dan udara) lalu masuk ke mobil dengan sistem pembakaran hybrid (mesin bensin konvensional serta baterai sebagai sumber tenaga) kemudian baru bisa masuk ke mobil listrik.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Jarak tempuh mobil listrik berapa? Tentang jarak tempuh mobil listrik, hal ini sebenarnya tergantung pada jenis mobilnya masing-masing. Tidak ada kriteria pasti yang digunakan dalam memilih kendaraan listrik. Ada mobil dengan jarak tempuh antara 160 hingga 320 km, sementara yang lain bisa mencapai 480 hingga 640 km.
"Mobil listrik menurut kami dari kawan-kawan dan partner principal kami, mereka selalu mengatakan ada jenjang mobil listrik. Dengan perapian konvensional, combustion engine akan masuk ke hybrid dulu baru masuk ke mobil listrik," ujar Prijono saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/8).
Prijono menambahkan pengadaan mobil listrik harus mempertimbangkan berbagai hal supaya tidak gagal seperti mobil listrik pada masa yang lalu. Tahapan peralihan tersebut perlu dipertimbangkan agar pengadaan mobil listrik kali ini sesuai dengan harapan pemerintah.
"Menurut hemat saya akan ada jenjang dan itu saya sudah tanyakan ke principal. Jadi akan ada istilahnya kalau ke Bogor lewat Jagorawi dululah. Jadi kalau mau ke listrik tulen, saya rasa ke hybrid dulu baru listrik. Jadi itu jenjangnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, mobil hybrid menggunakan dua sumber tenaga yakni listrik dan BBM. Mobil ini dinilai cocok untuk kondisi Indonesia sekarang, di mana infrastruktur pengisian baterai belum banyak.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toyota memandang insentidf diperlukan untuk mobil hybrid (HEV) seperti yang diberikan ke mobil listrik (BEV). Seperti insentif PPN dan PKB.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaPihak Toyota Astra Motor buka suara terkait Insentif mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPeralihan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, semakin bergerak cepat.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaHyundai merupakan pemain utama di segmen mobil listrik (EV) di Indonesia dengan memasarkan dan merakit model Ioniq 5 sejak tahun lalu. Ioniq 5 memimpin.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca Selengkapnya