Sederet Tantangan Pemerintah Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2022
Merdeka.com - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani menyebut bahwa bukan perkara mudah bagi pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5-5,5 persen pada 2022 mendatang. Terlebih, saat ini banyak prediksi menyebut pertumbuhan ekonomi global bakal turun di tahun depan.
"Bahwa tadi dengan dilihat proyeksi ekonomi global tahun 2022 lebih rendah dari pada 2021, berarti perdagangan yang sudah membaik di tahun ini maka tahun depan bisa turun lagi. Nah, berarti untuk mengajar angka 5 sampai 6 persen tuh enggak mudah buat Indonesia melihat dari situasi global," ungkapnya dalam webinar bertajuk Outlook Perekonomian Global dan Indonesia, Jumat (20/8).
Selain itu, kata Aviliani, adanya keinginan pemerintah untuk menurunkan defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 diprediksi akan berdampak pada proses pemulihan ekonomi nasional. Sebab, dana pemerintah akan berkurang untuk mendorong pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
"Dana masyarakat kita belum siap untuk bekerja kembali, sektor usaha belum normal kembali, ekonomi kita justru bisa turun," tekannya.
Di sisi lain, dia menyoroti, realisasi penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020 dan 2021 juga masih lambat akibat cara kerja birokrasi yang masih bersifat business as usual. Sehingga, tujuan PEN untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional di berbagai sektor belum optimal.
"PEN sebagai pengeluaran pemerintah yang menjadi motor penggerak itu ketika harus dibelanjakan modelnya sama dengan ketika kondisi normal. Jadi, persetujuan kemudian masuk dulu ke departemen baru belanja," terangnya.
Maka dari itu, dia meminta pemerintah untuk segera memperbaiki mekanisme maupun porsi anggaran belanja di tengah pandemi Covid-19. Mengingat, saat ini, realisasi anggaran belanja pemerintah masih belum optimal dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
"Ini harus menjadi evaluasi untuk pengeluaran pemerintah. Sehingga nanti kita bisa lebih memperbaiki (ekonomi)," tukasnya.
Rencana Pemerintah
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi indikator ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2021. Di mana pertumbuhan ekonomi 2022, diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen.
Dia mengatakan, asumsi ini dilakukan dengan memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia. Pemerintah, akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen.
"Namun, harus tetap waspada, karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis. Kita akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan Pandemi Covid-19," kata Jokowi dalam rangka Penyampaian RUU RAPBN Tahun Anggaran 2022," Senin (16/10).
Dia mengatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi 5,5 persen ini juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Dengan demikian, pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angka pada proyeksi tahun 2024 merupakan bentuk antisipasi pemerintah terhadap kondisi global.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja APBN, yang secara tren bakal meroket di kuartal IV.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya untuk menyikapikonstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif.
Baca SelengkapnyaStrateginya menurut Said adalah konsumsi domestik harus dijaga dengan inflasi yang terjaga rendah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaDPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.
Baca Selengkapnya