Seharusnya Rp11.000, ini Alasan Pertamina Harga Pertalite Masih Rp7.650 per Liter
Merdeka.com - Harga minyak mentah dunia terus mengalami peningkatan sehingga memberikan beban bagi biaya produksi. Namun, PT Pertamina (Persero) mengaku belum akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di saat pesaingnya telah melakukannya lebih dulu.
Sebagai informasi, saat ini harga jual BBM jenis Pertalite dijual Rp 7.650 per liter. Padahal, harga keekonomian BBM dengan RON 90 saat ini mencapai Rp 11.000. Begitu juga dengan harga jual BBM jenis Premium dijual seharga Rp 6.450 per liter meski nilai keekonomiannya Rp 9.000 per liter.
"Sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM," kata Corsec Subholding Commercial and Trading Pertamina, Irto Ginting kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (6/11).
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
Irto menjelaskan, keputusan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Sebab, selama pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menurun seiring dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Pertamina memahami concern Pemerintah terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca pandemi Covid-19," kata Irto.
Keuntungan Pertamina Tertekan
Hanya saja, harus diakui Irto, tingginya harga minyak mentah global memberikan tekanan yang signifikan terhadap produksi BBM. Pun dengan keuntungan perusahaan menjadi tertekan.
"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi dan juga menekan profitabilitas Pertamina," ungkapnya.
Maka dari itu, saat ini perseroan dan pemerintah tengah melakukan pembahasan. Kedua belah pihak tengah merumuskan langkah yang akan diambil untuk mencari solusi.
"Saat ini Pertamina dengan pemerintah sedang melakukan pembahasan untuk mencari solusi terbaik," kata dia.
Namun saat disinggung terkait adanya peluang kenaikan harga BBM, Irto enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. "Masih kita review," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKemudian harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Green 95 tetap dijual Rp13.900 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca Selengkapnya