Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejak 1987, Pemilu sukses bawa IHSG naik kelas

Sejak 1987, Pemilu sukses bawa IHSG naik kelas Bursa Efek Indonesia. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Belum lepas dari ingatan kita saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi secara resmi mengumumkan kesiapannya menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Pernyataan tersebut membuat lantai bursa bergemuruh. Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung melesat 152 poin ke level 4.878 atau naik 3,23 persen.

Di negara demokrasi, perkembangan ekonomi kerap dikait-kaitkan dengan peristiwa politik yang terjadi di dalam negeri. Momentum pemilihan umum bakal punya pengaruh besar terhadap iklim dan stabilitas ekonomi nasional, termasuk pergerakan saham-saham di lantai bursa. Saat Pemilu, sentimen dari dalam negeri cenderung lebih besar perannya terhadap bursa saham ketimbang sentimen global. Salah satu alasannya, peralihan kekuasaan di dalam negeri selalu diikuti lahirnya harapan-harapan baru akan kehidupan yang lebih baik.

Ekonomi memang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas politik. Korelasinya terlihat tidak hanya dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, tapi terlihat dari gerak laju IHSG. Dari data yang ada, korelasi antara Pemilu dan IHSG terlihat pada 2009. Saat digelar Pemilu lima tahun lalu, IHSG melonjak 38,4 persen. Bersamaan dengan itu pula, aliran modal asing cukup deras masuk ke Indonesia. Nilainya mencapai Rp 14-51 triliun.

Kondisi hampir sama juga terjadi satu dekade lalu atau 10 tahun lalu. Usai Pemilu 2004 digelar dan mendaulat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden, sejak April hingga akhir 2014 IHSG melesat 34,9 persen. Aliran dana asing yang masuk juga cukup besar Rp 14-46 triliun.

Ternyata, korelasi antara IHSG dan Pemilu sudah terlihat sejak Pemilu 1987. Dari data yang dikumpulkan, pada Pemilu 1987, indeks BEJ ada di posisi 75,02 (Maret 1987) atau naik 2,87 persen dibandingkan posisi sebulan sebelumnya yang ada di kisaran 72,93. Hal serupa juga terjadi pada 1992 dimana indeks berada di posisi 329,66 sehari setelah digelar Pemilu atau pada 10 Juni 1992. Indeks mengalami kenaikan 14,21 persen dibanding sebulan sebelumnya.

Hubungan baik antara Pemilu dengan indeks saham juga nampak di Pemilu Mei 1997. Saat itu indeks ada di posisi 689,59 atau naik 6,53 persen dibandingkan posisi sebulan sebelumnya. Pada saat pencoblosan, indeks langsung melonjak 16,9 persen. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama mengingat terjadi krisis ekonomi yang dipicu krisis politik di tahun itu.

Agustus 1997 indeks terkoreksi sangat dalam dari posisi 721,772 menjadi 339,536 di Desember 1997. Posisi ini merupakan posisi terendah sepanjang tahun. Pada 1998, pelemahan kembali berlanjut. Sepanjang tahun tersebut, indeks terus bergejolak seiring dengan panasnya suhu politik yang dipicu tragedi Mei 1998.

Indeks mulai sehat kembali pada Pemilu 1999 yang mendapuk duet Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Megawati sebagai presiden dan wakil presiden. Pada Mei 1999, indeks sempat berada di kisaran 523,358 dan meningkat menjadi 575,118. Beberapa bulan setelah Pemilu digelar, atau tepatnya akhir 1999, indeks ditutup melonjak ke posisi 676,919.

Atas dasar itu, pemilihan legislatif pada hari ini diperkirakan bakal membawa angin segar ke perekonomian, terutama sektor keuangan Indonesia. Tidak hanya IHSG, tetapi juga nilai tukar rupiah dan perbaikan yield obligasi pemerintah.

Jika pemilu berjalan aman, IHSG diprediksi bisa menyentuh level di atas 4.900. Kemudian, sepanjang pekan pemilu ini, kurs rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 11.270-Rp 11.350, bahkan berpotensi bercokol di Rp 11.350.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad yang ditemui usai pencoblosan Pemilihan legislatif di TPS Bendungan Hilir menuturkan, pemilu tahun ini digelar seiring meningkatnya kinerja fundamental ekonomi nasional. Menurutnya, kondisi pemilu yang kondusif ditopang dengan fundamental ekonomi yang semakin baik memberi peluang kinerja perekonomian akan semakin baik ke depan.

"Pemilu ini bersamaan dengan meningkatnya kinerja fundamental ekonomi, ini akan berlanjut positif. Indikator semuanya membaik. Kondisi industri keuangan di bawah OJK juga membaik. Mudah-mudahan ini fenomena awal positif triwulan 2 ini terus jalan sampai triwulan berikutnya. Apalagi kalau hasil pemilu tenang," ujar Muliaman di Jakarta, Rabu (9/4).

Korelasi positif antara Pemilu dan indeks saham juga sempat diutarakan otoritas bursa. "Kayak 2004 dan 2009. Buktinya bagus rata-rata naik trennya jadi pemilu trennya naik 2004 naik, 2009 naik jadi dua kali Pemilu naik," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen saat di Gedung BEI, Jakarta, kemarin.

Lebih jauh dia menambahkan, gerak IHSG akan terus mengalami kenaikan. "Dari dulu ditanya indeks naik ya naik, indeks bagus ya bagus," ungkapnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Partai Politik Mulai Belanja untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus Buat Ekonomi Indonesia
Partai Politik Mulai Belanja untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus Buat Ekonomi Indonesia

Dia pun mengapresiasi partai politik (parpol) maupun politisi yang menghabiskan uang tak sedikit untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Pertama di Indonesia, Perlu Diketahui
Sejarah Pemilu Pertama di Indonesia, Perlu Diketahui

Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Meneropong Pergerakan IHSG 2024, Bakal Tembus Level 7900
Meneropong Pergerakan IHSG 2024, Bakal Tembus Level 7900

IHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Berbagai Momen Penting yang Mewarnai Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa
Berbagai Momen Penting yang Mewarnai Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa

Tujuan utama dari pemilu adalah memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menyampaikan suara mereka.

Baca Selengkapnya
Potret Suasana Pendaftaran Pemilu di Jakarta Tahun 1954, Pemilihan Umum Pertama Bangsa Indonesia
Potret Suasana Pendaftaran Pemilu di Jakarta Tahun 1954, Pemilihan Umum Pertama Bangsa Indonesia

Berikut potret suasana pendaftaran Pemilu di Jakarta pada tahun 1954.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Kinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam

Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui

Pemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Utang Turun, Peringkat Semen Indonesia Naik Menjadi idAAA Stabil
Utang Turun, Peringkat Semen Indonesia Naik Menjadi idAAA Stabil

Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan perbaikan kebijakan keuangan hingga kemampuan produksi yang memadai.

Baca Selengkapnya