Sejak 2013, laju pertumbuhan utang lebih tinggi dari ekonomi RI
Merdeka.com - Kondisi utang pemerintah, masih dalam taraf aman sesuai dengan undang-undang. Kendati demikian, pemerintah juga harus mewaspadai kemampuan bayar utang tersebut. Dalam enam tahun terakhir misalnya, pertumbuhan utang selalu di atas 10 persen, sementara pada periode yang sama, tingkat penerimaan terus menurun.
Hingga Mei 2017, total utang pemerintah sudah mencapai Rp 3.673 triliun atau rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 27 persen. Besaran tersebut masih dapat dikatakan aman, jika dilihat dari sisi Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara yang membatasi utang maksimal 60 persen dari PDB.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri (KEIN) Arif Budimanta mengingatkan, di tengah utang yang terus meningkat, justru penerimaan terus mengalami penurunan. Hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan bayar. Dengan demikian, peluang membayar utang melalui penarikan utang kembali menjadi sangat besar.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
"Sebab pertumbuhan utang dalam empat tahun terakhir sudah tidak setara dengan pertumbuhan penerimaan negara. Risiko terhadap utang ini perlu menjadi perhatian. Jangan sampai kita terjebak dalam kubangan utang," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/7).
Data Kementerian Keuangan menyebutkan jika pada tahun 2012 pertumbuhan penerimaan negara masih tercatat 15 persen dan utang 9 persen, tahun-tahun selanjutnya mulai terbalik. Pada 2013, utang sudah tumbuh 20 persen dan total penerimaan negara baik dari pajak maupun non pajak hanya 11 persen. Sedangkan tahun 2016, utang tumbuh 11 persen dan penerimaan hanya 3 persen.
Kondisi inilah harus diwaspadai, karena berpotensi menimbulkan risiko beban fiskal tambahan bagi pemerintah pusat. Apalagi dalam hitungan KEIN, pada 2016 proporsi pembayaran bunga utang terhadap total belanja pemerintah mencapai 9,8 persen. Ditambah lagi dengan beban transfer ke daerah, bebannya akan semakin besar.
Mengacu pada data Kementerian Keuangan, realisasi transfer ke daerah pada tahun 2016 mencapai Rp 663,6 triliun. Dana tersebut sudah termasuk dana perimbangan, dana insentif daerah, serta dana otonomi khusus dan keistimewaan. Sedangkan total belanja negara mencapai Rp 1.864,3 triliun. Dengan demikian, 35,7 persen total belanja negara adalah dana yang ditransfer ke daerah.
Dari data tersebut, dia menjelaskan, hampir 50 persen belanja negara sudah harus dialokasikan untuk transfer ke daerah dan bayar bunga utang. "Ini membuat celah fiskal menjadi sangat sempit," tegasnya.
Dalam kondisi seperti itu, ruang gerak pemerintah untuk mendorong dan merealisasikan program strategis menjadi sangat terbatas. Sementara di lain sisi, sekitar 60 persen dari 415 kabupaten di Indonesia masih tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), yang merupakan bagian dari program desentralisasi fiskal. Pemerintah daerah dikatakan memiliki ketergantungan, jika proporsi DAU terhadap APBD melebihi 50 persen.
Untuk itu, Arif meminta pemerintah lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan negara. Baik dari sisi penarikan utang maupun transfer daerah, karena pada akhirnya menjadi beban bagi anggaran.
"Pemerintah harus mendorong agar dana transfer ke daerah membuat daerah lebih produktif, sehingga pada akhirnya akan mengurangi beban anggaran pemerintah pusat," jelas Arif.
Pada saat bersamaan, dia melanjutkan, pengelolaan utang juga harus menjadi perhatian serius agar kondisi fiskal tetap sehat. Saat ini bebannya sudah sangat berat, apalagi mengingat penerimaan dari perpajakan tidak menggembirakan.
Dalam lima tahun terakhir, rasio penerimaan pajak terhadap PDB (tax rasio) juga turun. Jika pada tahun 2014 masih 10,9 persen, pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing sebesar 10,8 dan 10,4 persen.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi penerbitan utang Juli 2023 yang terkontraksi 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca Selengkapnya