Sejak 2014, investasi migas RI alami penurunan
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan investasi, khususnya kegiatan eksplorasi di sektor migas. Alasannya, sejak 2014, investasi kegiatan eksplorasi di wilayah kerja (WK) eksploitasi maupun eksplorasi terus mengalami penurunan.
Hal ini dapat dilihat pada total biaya eksplorasi yang terus turun dari 2014 hingga 2016. Pada 2014, total biaya eksplorasi mencapai Rp 31,01 triliun. Jumlah ini menurun ke angka Rp 13 triliun pada 2016.
Wakil Ketua SKK Migas, Sukandar menjelaskan, tren penurunan aktifitas dan penanaman investasi eksplorasi migas banyak didorong oleh penurunan harga minyak dunia yang masih belum menunjukkan perbaikan. Selain itu, lanjutnya, penurunan investasi juga didorong oleh gagalnya eksplorasi di laut dalam di wilayah Timur Indonesia yang terjadi pada periode 2012 sampai 2016.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
"Juga disebabkan aturan-aturan yang tidak kondusif seperti pajak, dan hal-hal non teknis perizinan sosial financial capacity masing K3S," ungkap Sukandar di Kantor SKK Migas, Jakarta Selatan, Jumat (29/9).
Sukandar pun menyampaikan guna meningkatkan investasi, khususnya kegiatan eksplorasi pemerintah telah melakukan berbagai perbaikan termasuk dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang digadang-gadang dapat mengerek naik investasi di sektor migas, seperti PP Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP 79 Tahun 2010 dan Permen ESDM Nomor 52 tahun 2017 terkait Revisi Bagi Hasil Gross Split. Perbaikan ini diharapkan dapat kembali menggairahkan investasi kegiatan eksplorasi di sektor Migas di Indonesia.
"Eksplorasi adalah masa depan industri hulu migas karena kegiatan yang dilakukan untuk menemukan cadangan baru tersebut menjadi harapan peningkatan produksi migas di masa mendatang," kata Sukandar.
Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardin menambahkan, turunnya investasi berdampak pada penurunan di kegiatan eksplorasi Migas. Dia mengatakan pada 2012, realisasi survei seismik 2D tercatat sepanjang 11.739 km, tapi pada tahun 2016, jumlahnya turun menjadi 5.421 km.
Begitu pula dengan pengeboran eksplorasi. Pada 2012, sebanyak 96 sumur bor. Jumlah ini turun menjadi 34 sumur pada 2016. "Untuk survei 3D realisasi pada 2012 tercatat seluas 2.683 km2. Pada 2016, terealisasi naik menjadi seluas 7.386 km," ujarnya.
Sedangkan, untuk 2017, Jaffee menjelaskan hingga 22 September 2017, dari rencana 45 kegiatan survei seismik dalam revisi program kerja dan anggaran telah terealisasi sebanyak 10 kegiatan. "Untuk survei non seismik dari rencana 16 kegiatan, telah terealisasi 11 kegiatan. Sedangkan pengeboran eksplorasi, dari rencana 138 sumur, telah dibor 40 sumur," jelas dia.
SKK Migas pun telah melakukan pemetaan terhadap 13 WK eksploitasi yang masih memiliki potensi yang belum dikembangkan. Tercatat, ada sleeping area seluas 25 persen dari total area WK tersebut.
"SKK Migas terus mendorong kontraktor KKS untuk tetap melaksanakan kegiatan eksplorasi atau menjadi open area baru untuk dapat dieksplorasi oleh kontraktor lain," kata Jaffee.
Untuk diketahui, saat ini, terdapat 270 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). Dari jumlah tersebut, 87 Kontraktor KKS masuk dalam fase eksploitasi. Sedangkan 183 Kontraktor KKS masih dalam tahap eksplorasi, baik konvensional sebanyak 130 kontraktor dan non konvensional sebanyak 53 kontraktor.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaInvestasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal diperlukan mengingat negara lain juga berupaya menarik investor.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSejak 2020, tren gairah investasi hulu migas di Indonesia berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaHudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya