Sejak 2014, Penjualan Listrik RI Didongkrak Kebutuhan Sektor Industri
Merdeka.com - Tingginya penjualan listrik menjadi salah satu barometer utama tumbuhnya perekonomian dan pembangunan nasional. Hal ini tercermin dalam realisasi penjualan tenaga listrik yang terjadi dalam lima tahun terakhir terutama yang didongkrak dari sektor Industri.
"Kalau kita melihat realisasi penjualan tenaga listrik oleh PT PLN dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan terutama dalam dua hingga tiga tahun terakhir. Secara garis besar, kebutuhan listrik kalau dari realisasi penjualan naik," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial melalui keterangan resminya, Senin (18/2).
Ego menjelaskan, pada tahun 2015, penjualan tenaga listrik sudah mencapai 213,46 Terra Watt Hour (TWh). Penjualan ini bertambah setahun kemudian di tahun 2016 menjadi 221,07 TWh atau tumbuh 3,56 persen. Kemudian terus menembus angka 232,43 TWh atau naik 5,14 persem pada tahun 2018.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa arti dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik. Kemudian arus dan potensial listrik ini disalurkan melalui suatu rangkaian listrik.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Pada tahun 2019 ini, Kami (Pemerintah) memproyeksikan sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terjadi kenaikan sebesar 6,40 persen atau menembus angka 247,3 TWh," ungkap Ego.
Demi mencapai target tersebut, pihaknya masih mengandalkan konsumsi listrik dari sektor industri. "Memang kebutuhan listrik yang besar datang dari industri selain rumah tangga, seperti industri hilirisasi pertambangan maupun listrik yang membutuhkan listrik yang besar," imbuh Ego.
Seperti diketahui, total konsumsi listrik sektor industri sepanjang tahun 2018 mencapai 76,345 TWh atau tumbuh 32,85 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 71,72 TWh. Pertumbuhan ini didapat dari 87.829 pelanggan terdiri dari pelanggan prabayar (23.602) dan pascabayar (64.227). "Dari tahun ke tahun penjualan listrik didominasi oleh sektor industri yang jumlah pelanggannya sekitar 69.000 atau naik 10.000 dari tahun 2016 ke tahun 2017," tegasnya.
Meningkatnya penjualan listrik dari sektor industri tak lepas dari efisiensi harga listrik. Indonesia masih tergolong menjadi salah satu negara dengan tarif paling kompetitif di wilayah Asia Tenggara.
Berdasarkan data Januari 2019, tarif listrik industri besar di Indonesia, rata-rata sebesar USD 7,47 sen per kilo Watt hour (kWh). Tarif ini jauh lebih murah ketimbang Singapura USD 13,15 sen per kWh, Filipina USD 11,19 sen per kWh, Thailand USD 8,07 sen per kWh serta Malaysia 7,61 sen per KWh. "Tarif listrik Indonesia bagi industri besar di kawasan ASEAN masih jadi primadona," pungkas Ego.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaGairah Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
Baca SelengkapnyaBila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPLN berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaSektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca Selengkapnya