Sejak dipimpin Jokowi, investasi dari Spanyol melejit 300 persen

Merdeka.com - Dubes Republik Indonesia untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, menyatakan investasi Spanyol di Indonesia pada periode tahun lalu tercatat meningkat mencapai 300 persen. Pada 2014 nilai investasi Spanyol baru mencapai USD 15,70 juta dengan 25 proyek, sementara pada 2015 mencapai USD 56,59 juta dengan 65 proyek.

Menurut Yuli, peningkatan investasi ini tak lepas dari peran promosi melalui sejumlah seminar yang diadakan pemerintah Indonesia. Pada tahun lalu, KBRI Madrid memperkenalkan potensi Indonesia kepada masyarakat Spanyol, melalui acara "Indonesia: Peluang Investasi Bisnis dan Infrastruktur" berlangsung di Madrid dan Barcelona tahun 2014 serta Madrid dan Bilbao tahun 2015.

Pada tahun ini rangkaian seminar lebih fokus pada potensi investasi di sektor infrastruktur maritim dan pariwisata. Sebab, Pemerintahan Presiden Joko Widodo menetapkan prioritas pembangunan nasional difokuskan pada sektor infrastruktur maritim.

Hal itu tercermin pada meningkatnya alokasi anggaran pembangunan infrastruktur maritim yang mencapai lebih dari 100 persen. "Misalnya, pada 2015 dialokasikan hanya Rp 250 miliar (USD 18,5 juta), pada 2016 dialokasikan Rp 1,8 triliun (USD 133,3 juta)," ujarnya seperti dilansir dari Antara, Rabu (25/5).

KBRI Madrid bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan PT Wijaya Karya (WIKA) meluncurkan serangkaian seminar promosi investasi sektor infrastruktur maritim dan pariwisata. Seminar bertema "Indonesia: Investment Opportunities in Maritime Infrastructure and Tourism" berlangsung secara berurutan, mulai dari Madrid , Vigo, Las Palmas dan Valencia.

Acara peluncuran yang berlangsung di Madrid dibuka Dubes RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso dan Staf Ahli Kemenko Maritim Laksamana (Purn) Dr Marsetio, dihadiri 67 pimpinan perusahaan infrastruktur maritim.

Pimpinan perusahaan hadir, baik investor, operator, maupun kontraktor yang belum pernah mempunyai kegiatan bisnis di Indonesia, dan media setempat.

Sementara itu Laksamana (Purn) Dr Marsetio menyampaikan kebijakan nasional pembangunan infrastruktur maritim, antara lain Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki kapasitas untuk berkembang menjadi poros maritim dunia.

Konsep strategis yang memvisikan pembangunan konektivitas antarpulau, industri pelayaran dan perikanan yang maju, transportasi laut terdepan serta pemerkuatan kapasitas pengamanan maritim.

Direktur Internasional Kamar Dagang Spanyol, Alfredo Bonet menyampaikan pada November tahun lalu dirinya menjadi anggota delegasi bisnis Spanyol ke Indonesia dalam rangka membuka Forum Bisnis Indonesia-Spanyol. Dalam kesempatan itu, dia menyaksikan perkembangan di Indonesia yang sangat potensial, kaya akan sumber daya, stabil dan memiliki regulasi investasi yang bersahabat.