Sejarah Minyak Goreng dari Kelapa Sawit, Awalnya Berwarna Merah
Merdeka.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) menargetkan pabrik minyak makan merah siap dibangun pada pertengahan Oktober 2022. Minyak makan merah akan dijadikan sebagai uji coba pengganti alternatif minyak goreng.
Lantas, apa yang dimaksud minyak makan merah atau minyak merah?
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Goreng Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat M Sinaga menyampaikan, sejarah minyak goreng yang saat ini dikonsumsi masyarakat memiliki perjalanan panjang.
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Siapa yang merasakan manfaat pabrik minyak makan merah? 'Kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan memberikan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi,' jelasnya.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Dia menjelaskan, bahwa minyak goreng dengan bahan utama kelapa sawit baru diperkenalkan di Indonesia sekitar 1980. Minyak kelapa sawit dipilih sebagai alternatif pengganti minyak kelapa (coconut oil).
"Minyak kelapa itu warnanya putih-kuning dan clear, cuma harganya mahal maka dicari alternatif, yaitu minyak goreng sawit," ujar Sahat kepada merdeka.com, Kamis (13/10).
Saat kelapa sawit diolah menjadi minyak goreng untuk alternatif dari minyak kelapa, masyarakat justru tidak tertarik karena warnanya merah. Sebab, sangat lekat di benak masyarakat luas, bahwa minyak goreng haruslah berwarna jernis seperti minyak kelapa.
Berdasarkan pertimbangan itu, produsen minyak goreng menggunakan teknik bleaching. Sayangnya, menghilangkan 'identitas' warna asli minyak kelapa sawit untuk minyak goreng berdampak terhadap hilangnya kandungan nutrisi alami.
"Nutrisi-nutrisi alami yang tersedia di minyak sawit secara alami itu dibuang sebagai sampah," ungkapnya.
Dia menuturkan, dengan teknologi pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi crude palm oil (CPO) dengan proses sterilisasi pada temperatur 142 derajat celcius atau steam 3 bar, banyak nutrisi alami yang sudah hancur.
"Apalagi diproses lanjut, refining makin habis lah. Jadi kalau minyak merah ditujukan ke minyak goreng, maka pilihan pemakaian produk itu diserahkan ke konsumen, bukan produsen," pungkasnya.
Minyak Makan Merah Dijual Rp9.000 per Liter
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut harga jual Minyak Makan Merah akan lebih murah dibanding minyak goreng curah atau kemasan sederhana. Minyak makan merah kemungkinan dijual Rp 9.000 per liter.
Angka ini bisa dicapai karena proses produksi yang lebih singkat serta biaya produksi yang lebih murah. Kemudian, kapasitas produksi yang bisa dilakukan jauh lebih sedikit ketimbang minyak goreng pada umumnya.
"Pasti di bawah (harga) minyak goreng, di bawah Rp 14.000 per liter, harus di bawah, bisa Rp 9.000 (per liter). Murah lah ini solusi bagi masyarakat, solusi bagi petani, solusi bagi konsumen," ungkapnya dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (26/8).
Dia menjabarkan, harga bisa lebih murah karena distribusi yang juga lebih singkat karena pabriknya berada di setiap 1.000 hektar lahan kelapa sawit. Serta kapasitas produksi yang lebih kecil.
Jika minyak goreng biasa, diproduksi di pabrik besar dan berpusat di Pulau Jawa. Kemudian, baru diedarkan lagi ke daerah-daerah, langkah ini menjadi salah satu yang menentukan harga jual minyak goreng.
"Ini (minyak makan merah) kan terintegrasi, setiap 1.000 hektare ada 1 pabrik, dan bisa diedarkan tadi ke 2 kecamatan (sekitar pabrik). Jadi biaya logistik lebih murah, bisa optimis lebih murah," terang dia.
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang mengatakan, pihaknya akan menggandeng juru masak atau chef untuk sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya memberi pemahaman pada masyarakat bahwa minyak makan merah aman untuk digunakan.
"Ini arahan juga dari Presiden, karena warnanya merah, nanti orang takut, kita akan bikin sosialisasi minyak makan ini sehat juga dengan para chef, goreng-goreng lah nanti. Pak presiden juga sudah melihat ini dipakai goreng tempe dan tempenya tidak jadi merah, ayam goreng juga tidak jadi merah," tuturnya.
"Itu memang warna sawit, selama ini kan (minyak goreng) dibleeching, ini betul-betul bisa sehat rakyat kita," tambah dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaHarga minyak makan merah juga di bawah minyak goreng biasa. Dia mengatakan bahwa minyak makan merah akan terus dikembangkan di provinsi-provinsi lain di RI.
Baca SelengkapnyaJokowi senang produk ini nantinya akan lebih kompetitif dibanding minyak goreng biasa
Baca SelengkapnyaPabrik kelapa sawit mini ini ditujukan untuk pengolahan minyak goreng merah yang mengandung unsur betakarotin tinggi.
Baca SelengkapnyaSebuah sentra produksi gula merah di Serdang Bedagai telah membuat inovasi menggunakan bahan baku limbah batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif.
Baca SelengkapnyaMengenai manfaat ekonomi, Teten menyatakan bahwa minyak makan merah ini dapat menjadi langkah maju bagi para petani sawit.
Baca Selengkapnya18 November diperingati sebagai Hari Sawit Nasional.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaPemerintah bertujuan untuk mendorong peningkatan Domestic Market Obligation (DMO) hanya dalam bentuk Minyakita.
Baca SelengkapnyaKonsorsium nantinya akan menggunakan jaringan pipa gas bumi PGN untuk mendistribusikan biometana berbahan POME.
Baca SelengkapnyaSalah satu kilang minyak tertua di Indonesia ada di Surabaya
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca Selengkapnya