Sekelumit masalah saat Terminal 3 Ultimate 'dipaksakan' beroperasi
Merdeka.com - Pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, mulai menuai masalah dan keluhan dari para penumpang. Padahal, terminal ini disebut paling megah dan sekelas dengan Bandara Changi, Singapura.
Ada beberapa masalah dan keluhan dari penumpang, semisal sekitar 12 jam setelah beroperasi sudah ada delay puluhan penerbangan Garuda Indonesia, satu-satunya maskapai yang baru beroperasi di terminal anyar itu. Belum lagi adanya gangguan listrik sehingga mengganggu pelayanan pemanduan lalu lintas udara untuk pergerakan dari dan menuju Terminal 3 Ultimate.
Pengamat Penerbangan, Arista Atmadjati menilai, pemerintah terlalu memaksakan untuk mengoperasikan Terminal 3 Ultimate. Padahal, secara umum IT Sofware penerbangan di terminal tersebut belum sepenuhnya sempurna.
-
Kenapa Terminal Salatiga dibangun dengan tiga lantai? Kemudian arsitek yang merancangnya memiliki ide agar posisi rendah dari terminal bisa tetap memanjakan para pengunjungnya.
-
Kapan Terminal Salatiga mulai dibangun? Kota Salatiga pernah memiliki terminal bus yang amat terkenal di era 1960-1970-an.
-
Mengapa Terminal Pulo Gadung dulu menjadi terminal tersibuk? Padatnya masyarakat menunjukkan bahwa terminal ini pantas dinobatkan sebagai terminal tersibuk di masanya.
-
Dimana Terminal Pulo Gadung berada? Terminal ini merupakan terminal bus tipe A yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Bekasi Raya, Jakarta timur.
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Di mana Terminal 3 Bandara Changi terletak? Terminal 3 selesai dibangun pada Januari 2008, menambah kapasitas sekira 22 juta penumpang per tahun. Ini mengambil gaya yang sangat berbeda dari Terminal 1 dan 2 yang lebih tradisional, dengan struktur kaca yang besar.
"Mengejar Bandara Changi bagaikan menggantang asap, seolah Terminal 3 Ultimate menjadikan Bandara Soekarno Hatta paling hebat, padahal masih ada terminal 1 dan terminal 2 yang belum diperbaiki, ini merupakan satu kesatuan," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (10/8).
Arista memandang, pemerintah terlalu menggampangkan untuk membangun sebuah terminal di bandara tanpa melihat sisi pendukung lainnya, seperti sumber daya manusia, groundhandling, runway dan ATC. Sehingga pembangunan Terminal 3 Ultimate ini seakan dipaksakan untuk beroperasi.
"Kalau bangunan fisik yang memang baik itu di dalam gedung, interior juga, tapi itu gampang. Tapi sistem pendukung lainnya tidak ada, bagaimana mengontrol pergerakan pesawat belum 100 persen, komunikasi SDM ke penumpang. Pemerintah punya cita-cita kurang realitis," ucapnya.
Jika ditelisik, kelayakan pengoperasian Terminal 3 sempat mengundang polemik lantaran Budi Karya, yang ketika itu masih menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II, ingin mengoperasikan terminal tersebut untuk masa angkutan Lebaran pada akhir Juni lalu. Namun, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kala itu, menganggap Terminal 3 belum siap digunakan.
Pada pertengahan Juni lalu, Jonan melakukan inspeksi terhadap Terminal 3. Hasilnya, pemerintah belum bisa memberikan izin operasional bagi terminal yang sebelumnya ditargetkan mulai melayani penumpang pada 20 Juni 2016.
"Alasannya, karena masih ada kekurangan yang ditemukan di terminal tersebut, terutama dari segi keselamatan penerbangan," kata Jonan.
Pertama dari sisi udara, dengan apron yang belum steril, adanya pemeriksaan agar tidak ada benda asing yang membahayakan saat pesawat lepas landas maupun mendarat. Kedua, masalah menara ATC, seharusnya para pengawas dapat melihat semua pergerakan di airside dari tower. Bukan hanya pergerakan pesawat, tapi juga orang dan lainnya.
Namun sepekan berselang, Angkasa Pura II mengklaim telah melakukan perbaikan, termasuk untuk fasilitas listrik. Jadi, Terminal 3 sudah siap beroperasi dan tinggal menunggu klarifikasi serta izin dari Kementerian Perhubungan.
Kementerian Perhubungan pun memverifikasi ulang Terminal 3 pada pertengahan Juli 2016. Ada dua tahap, yaitu verifikasi administratif dan verifikasi lapangan. Verifikasi administratif dilakukan mulai 11 Juli lalu. Sementara itu, verifikasi lapangan berlangsung sepekan kemudian.
Nasib pengoperasian Terminal 3 Ultimate menjadi jelas setelah Presiden Joko Widodo melakukan perombakan (reshuffle) kabinet, dengan mencopot Jonan dan digantikan oleh Budi Karya pada 27 Juli lalu. Dua hari kemudian, Budi Karya menyebut Terminal 3 sudah rampung dan siap beroperasi pada 9 Agustus ini lantaran telah memenuhi pembenahan sistem kelistrikan dan penyediaan air traffic controller (ATC) mobile.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti terjadi antrean panjang di pintu 4E, check in conter maskapai Citilink di Terminal 3 Bandara Soetta pada Jumat malam.
Baca SelengkapnyaMengapa para penumpang harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh untuk menuju gate di bandara? Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bandara Kertajati sangat rumit. Bahkan proyek ini sempat mangkrak selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPolitikus Gerindra itu mengeluhkan tidak adanya fasilitas garbarata, sehingga para petugas harus menyediakan payung saat hujan.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter juga akan menyiagakan petugas di jam-jam sibuk untuk mengarahkan dan mengatur flow pengguna saat akan keluar dan/atau masuk stasiun.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com terjadi penumpukan penumpang di Stasiun LRT Jatibening Baru, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir memastikan LRT Jabodebek akan terus diperbaiki.
Baca SelengkapnyaKeindahan alam dan budaya yang begitu kental membuat turis mancanegara betah berlama-lama liburan di Bali.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi V DPR, Mulyadi mengeluhkan buruknya pelayanan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Baca SelengkapnyaMundurnya pembangunan di IKN menyebabkan rencana Jokowi berkantor di IKN, yang diagendakan mulai Juli ini, tertunda.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menekankan, tahap awal operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung hanya melayani tiga stasiun saja.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Juli ini hanya 8 hari pembangunan bandara bisa dilakukan secara masif.
Baca Selengkapnya