Sekolah gratis, taipan Prancis bongkar elitisme Silicon Valley
Merdeka.com - Xavier Niel, biliuner Prancis yang putus sekolah itu, ingin membongkar elitisme dan keangkuhan Silicon Valley. Pendiri perusahaan teknologi berbasis Internet, Iliad SA, tersebut bakal membuka sekolah tinggi komputer gratis di Fremont, California, November mendatang.
Kata Niel, kampus di Amerika Serikat terlalu mahal untuk dimasuki, dan elitis. Namun, tak cukup memasok sumber daya manusia sesuai kebutuhan perusahaan teknologi.
"Studi di Amerika Serikat sangat mahal, menghalangi jalan untuk banyak individu untuk menerima pendidikan, mendapatkan pekerjaan dengan bayaran tinggi, dan menjalani American dream," katanya seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
-
Dimana saja institusi pendidikan tinggi di Amerika Serikat? Amerika Serikat, sebagai negara yang besar, memiliki 5.999 institusi pendidikan tinggi tersebar di lima puluh bagian wilayahnya.
-
Kenapa sarjana Amerika sulit cari kerja? Salah satu penjelasan mengenai tren ini adalah bahwa dalam beberapa dekade terakhir, semakin sulit mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi tanpa gelar sarjana. Ini yang kemudian menyebabkan sebagian laki-laki meninggalkan dunia kerja.
-
Siapa yang kuliah di Amerika? Meskipun demikian, nampaknya Jasmine masih memiliki keinginan untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu. Seperti yang diketahui, saat ini Jasmine sedang menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
-
Mengapa biaya sekolah Sakti mahal? Bagi yang belum mengetahui, biaya pendidikan untuk tingkat SD di sini mencapai lebih dari Rp 500 juta. Tidak heran fasilitasnya sebaik ini!
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Kenapa pengusaha itu menyekolahkan anaknya di sekolah mahal? Terlebih, pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan anaknya.'Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,' tulis Hilman dalam keterangan videonya.
Orang terkaya ke delapan di Prancis itu tak sembarangan berbicara. Karena faktanya, perusahaan teknologi raksasa di Paman Sam sudah sejak lama mengeluhkan rendahnya kualitas pekerja di Amerika.
Sebut saja, Alphabet, Facebook, dan Uber Technologies. Mereka mati-matian mencari insinyur software yang memiliki perpaduan kuat dalam hal kepribadian, kultur, dan kemampuan teknis (coding chops).
Nah, Neil berusaha memenuhi kebutuhan itu lewat sekolah yang didirikannya. Sekolah tersebut tak melihat kemampuan finansial anak didik, tetapi bakat dan motivasi belajar.
Para murid hanya belajar dengan sesamanya (peer to peer learning) tanpa guru dan batasan waktu di kampus seluas 200 ribu kaki persegi itu. Dengan fasilitas seribu komputer yang bisa mengakses internet supercepat dan kapasitas storage besar, mereka ditugaskan membuat proyek pemograman untuk sejumlah mitra riset.
Targetnya, sekolahan tersebut bisa menampung sebanyak 10 ribu murid dalam lima tahun ke depan. Ini didasarkan pada kesuksesan Neil mendirikan sekolahan serupa di Paris, bernama 42, pada 2013.
Kabarnya, Neil harus merogoh kocek hingga sebesar USD 100 juta untuk mendirikan sekolah di Fremont, California. Lebih rendah ketimbang investasi telah dikeluarkan Niel untuk sekolahannya di Paris, sebesar USD 113 juta. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Amerika yang ditanya bahkan berkomentar nilai upah minimum rata-rata pekerja Indonesia sangat tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaBagi Gen Z dan milenial, biaya hidup adalah kekhawatiran utama mereka, dan Gen Z juga mengkhawatirkan potensi pengangguran.
Baca SelengkapnyaSalah satu program yang diharapkan membantu menambah penghasilan negara dengan signifikan adalah hilirisasi.
Baca SelengkapnyaGaji di Taiwan relatif rendah, dan perumahan di kota mahal.
Baca SelengkapnyaDengan pendidikan, seseorang tidak hanya bisa memperbaiki nasibnya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Baca SelengkapnyaUang pangkal Binus berkisar Rp78 juta. Selanjutnya, siswa atau siswi yang belajar di sana dibebankan biaya SPP sekitar Rp8 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaFederal Reserve Bank New York merilis hasil riset jurusan kuliah dengan gaji paling rendah salah satunya lulusan pendidikan.
Baca SelengkapnyaDua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.
Baca SelengkapnyaBiaya sekolah di perguruan tinggi makin mahal. Tak sedikit orang tua yang mengeluh. Mencari uang demi anaknya bisa kuliah.
Baca SelengkapnyaMenurut Andra, keberadaan sekolah gratis bisa mengurangi angka kemiskinan di Banten.
Baca SelengkapnyaAnies menjelaskan, peserta didik tidak seharusnya dijadikan sebagai sumber dana. Perubahan ini, ujar Anies harus dimulai dari pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya