Sektor Energi Sumbang Penurunan Emisi Karbon Hingga 64 Juta Ton Selama 2020
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan, sektor energi telah menyumbang penurunan emisi karbon hingga 64 juta ton di 2020. Dari angka tersebut, subsektor EBT berkontribusi sebesar 53 persen.
"Kemudian efisiensi energi sebesar 20 persen, bahan bakar fosil rendah karbon 13 persen, pemanfaatan teknologi pembangkit energi bersih 9 persen, dan 4 persen reklamasi lahan pasca tambang," jelas Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) KESDM, Dadan Kusdiana, dalam pembukaan ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021, Kamis (18/3).
Adapun, untuk penerapan efisiensi energi sebesar 20 persen sendiri setara dengan penghematan energi listrik sebesar 13,8 tera watt (TW) hour atau ekuivalen dengan Rp 15,4 triliun dan penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 12,9 juta ton.
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi karbon? Langkah tersebut menurut Nicke, sudah sesuai dari aspek lingkungan karena dapat menurunkan karbon emisi dan juga dapat menurunkan impor gasoline.
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Pertamina berhasil tekan emisi berapa ton CO2? Tahun 2023, PIS sukses mencatat penurunan angka emisi karbon sebanyak 25.445 ton setara CO2 (CO2e).
-
Siapa yang sepakat menurunkan emisi? Lebih dari 30 negara industri sepakat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca mereka hingga 5% di bawah tingkat emisi gas rumah kaca pada tahun 1990.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
Dadan melanjutkan, pemerintah terus berupaya mengelola pemanfaat energi baik dari sisi supply maupun demand. Dari sisi supply, pemerintah menetapkan target bauran EBT 23 persen di 2025. Sementara di sisi demand, target penurunan intensitas energi final ditetapkan 17 persen di 2025.
Dengan berbagai kebijakan, sektor energi diharapkan bisa menurunkan emisi 314 hingga 398 juta ton CO2 di 2030, atau sekitar 38 persen terhadap emisi keseluruhan
"Upaya yang dilakukan di sisi supply dan demand sejalan dengan program menjaga lingkungan sebagai aksi mitigasi melawan perubahan iklim," ujarnya.
Kementerian ESDM Gelar Ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara resmi membuka ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2021, Kamis (18/3).
PSBE merupakan kancah bergengsi bagi para pengguna energi baik institusi pemerintah maupun swasta yang telah berhasil menerapkan upaya-upaya konservasi serta mendorong seluruh pengguna energi untuk melakukan konservasi energi.
"Untuk mendukung target penurunan emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement, Kementerian ESDM menggelar PSBE tiap tahun. PSBE ini juga digelar untuk mempersiapkan Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award," ujar Menteri Arifin dalam pembukaan PSBE 2021 secara virtual.
Adapun, penghargaan yang dimulai sejak 2012 ini juga menjadi sarana memperingati dan menghargai Professor Subroto, Menteri Pertambangan dan Energi Periode 1978-1988, sebagai salah satu tokoh yang memajukan sektor energi di Indonesia dan teladan dalam kepemimpinan bagi generasi penerus.
Untuk pelaksanaan PSBE tahun ini, terdapat 1 kategori lomba baru, yaitu Penurunan dan Perdagangan Emisi Karbon di Sektor Energi yang diperuntukan bagi 80 pembangkit listrik dengan kapasitas lebih 100 MW. Kategori lainnya ialah Gedung Hemat Energi, Manajemen Energi Pada Industri Bangunan dan Gedung serta Penghematan Energi di Gedung Kantor Pemerintah.
Setelah peluncuran secara resmi hari ini, selanjutkan KESDM akan melakukan sosialiasi hingga Mei, diikuti submitting proposal dari peserta dari Juni hingga Juli, penjurian di bulan Agustus dan pengumuman pemenang pada 28 September 2021.
"Efisiensi energi dan penurunan emisi karbon bukan upaya yang dilakukan sesaat. Diperlukan komitmen dan keberlanjutan. Saya mengajak dan mendorong Bapak Ibu untuk turut andil dalam ajang PSBE untuk mendukung penurunan emisi karbon," ujar Menteri Arifin.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaProgram DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat.
Baca SelengkapnyaDalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaInisiatif konversi serupa sebelumnya juga dilakukan di Blok South Sumatra (Stasiun Serdang, Gunung Kembang, dan Temelat) di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaJalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaInisiatif tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam.
Baca Selengkapnya"Inisiatif ini berhasil menghasilkan pengurangan emisi sebesar 67,42 ton CO2 eq per semester," sebutnya.
Baca SelengkapnyaTotal transaksi perdagangan karbon tahun 2023 mencapai Rp84,17 miliar dari 99 PLTU batubara.
Baca SelengkapnyaTransaksi bursa karbon per Juni 2024 tercatat mencapai Rp36,7 miliar.
Baca SelengkapnyaDengan bisnis yang ada saat ini, pada tahun 2030 nanti total emisi karbon yang diproduksi PTPN adalah 2,35 juta Ton CO2 equivalen.
Baca Selengkapnya