Sektor ESDM Sumbang PNBP Rp189 Triliun Sepanjang 2021
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mencatat, realisasi penerimaan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi melebihi target sepanjang 2021. Setorannya mencapai Rp189,2 triliun.
"Ini 156 persen dari target sebesar Rp121,2 triliun," ujarnya dalam konferensi pers Capaian Kinerja Tahun 2021 dan Program Tahun 2022, Jakarta (12/1).
Arifin merinci, nilai PNBP terbesar disumbangkan oleh sektor minyak dan gas (migas) yang mencapai Rp103,2 miliar. Kemudian, sektor mineral dan batubara (Minerba) sebesar Rp75,5 miliar.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Siapa yang dapat bekerja di bidang Minyak, Gas, dan Pertambangan? Selain itu, calon pekerja dengan gelar Master memiliki banyak peluang di industri Minyak, Gas, dan Pertambangan serta Jasa Keuangan.
-
Mengapa kegiatan hulu migas seringkali beririsan dengan LP2B? Sebab, pembangunan infrastruktur migas sering kali berada di area yang telah ditetapkan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
Lalu, sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) sebanyak Rp1,9 miliar. Terakhir sektor lainnya mencapai Rp5,7 miliar.
Adapun target PNBP di tahun 2022 mencapai Rp132,2 miliar. Target tersebut masih didominasi sektor migas sebanyak Rp85,9 miliar.
PNBP Tahun 2020
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melaporkan penerimaan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sepanjang 2020 yang mencapai Rp34,6 triliun. Jumlah tersebut naik mencapai 110 persen dari target yang ditetapkan Rp31,41 triliun, meski berbagai aktivitas pertambangan minerba banyak terhambat oleh pandemi Covid-19.
"Pada 2020, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp34,6 triliun. Capaian ini 110 persen dari rencana semula, yaitu sekitar Rp31,41 triliun," jelas Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, dalam sesi teleconference, Jumat (15/1).
Mengacu pada realisasi tersebut, Ridwan menyatakan, pihaknya optimistis menaikkan target penerimaan negara bukan pajak pada sektor minerba hingga mencapai Rp39,1 triliun pada 2021.
Meski di atas target, angka PNBP pada sektor minerba di 2020 masih lebih kecil dibandingkan pada 2019 yang mencapai Rp45,59 triliun. Dengan catatan, penerimaan di 2020 secara prosentase (110 persen) masih lebih besar dari capaian 2019 yang 103 persen dari target Rp43,27 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama kurang lebih dua dekade terakhir, industri hulu migas telah menjadi penyumbang kedua terbesar penerimaan negara setelah pajak.
Baca SelengkapnyaPNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal II-2024, pihaknya sudah menggunakan Rp119,75 miliar dari pagu anggaran Rp 284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaTotal nilai kontrak sektor hulu migas pada tahun 2020-2022 mencapai Rp174,5 triliun.
Baca SelengkapnyaTak hanya batubara, lonjakan produksi juga dirasakan komoditas nikel hingga 17 kali lipat.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca Selengkapnya