Sektor Industri Dinilai Tak Lagi Jadi Penggerak Utama Ekonomi
Merdeka.com - Direktur Datacore, Benny Handhoni menilai sektor industri di Indonesia mengalami kemunduran. Sebab sektor ini tidak lagi menjadi penggerak perekonomian nomor satu dan tergantikan dengan sektor konsumsi.
"Ada sedikit kemunduran, yang dulunya kita di-lead (sektor) industri tapi sekarang oleh sektor konsumsi," kata Benny dalam Webinar Strategi Membangkitkan Kembali Sektor Industri di Indonesia, Jakarta, Kamis (29/4).
Dalam sebuah sistem terdapat tiga siklus yakni input, proses dan output. Namun, setelah diamati, kata Benny, masalah utama yang sering dilupakan saat yakni adanya proses.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
Era sebelum reformasi, pemerintah memberikan perhatian besar kepada pengusaha dalam negeri dan para pribumi. Tahun 1995 Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan membuat program yang membatasi produk impor yang masuk ke Indonesia.
Pemerintah mengedepankan penggunaan produk anak bangsa untuk digunakan sendiri. Produk impor yang masuk hanya sebatas bahan material yang diperlukan dalam industri dalam negeri.
"Impor produk ini hanya untuk bahan material yang akan diproses di dalam negeri," kata dia.
Produk olahan tersebut kemudian digunakan di dalam negeri dan juga diekspor ke luar negeri. Sayangnya cara yang sama tidak bisa dikendalikan dengan baik. Impor bahan baku masih terus dilakukan tanpa menggali kemampuan negara menciptakan sendiri. Bahkan tidak sedikit produk jadi diimpor untuk langsung dikonsumsi masyarakat.
"Proses ini ditinggalkan, jadi hanya ada input dan output saja," kata dia.
Tak heran bila urusan ekspor impor kini diatur oleh penguasa besar tanpa mementingkan keseimbangan produk dalam negeri. Mereka lebih banyak mengejar keuntungan belaka ketimbang mengedepankan aspek sosial ekonomi.
"Kuota ekspor impor ini diserahkan ke pengusaha besar yang dengan leluasa impor dan merek ini kan midle man saja jadi tujuannya buat rente saja," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaDalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya