Sektor manufaktur jadi andalan hadapi revolusi industri ke-4
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa krisis yang menimpa RI pada tahun 1998 dengan 2018 sangat berbeda dengan kondisi sekarang. Sebab, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan sektor manufaktur terbesar di dunia.
"Krisis Indonesia 2018 dan 1998 itu berbeda. Kita sekarang ini credit ratingnya tinggi, investmentnya tinggi," tuturnya di Aula Badan Kebijakan Fiskal (BKF) di Komplek Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Senin, (24/9).
Airlangga melanjutkan, salah satu industri dengan pertumbuhan investasi RI yang tinggi ialah sektor manufaktur. Menurutnya, sektor ini berpotensi untuk digenjot lebih oleh pemerintah.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
"Tahun 1990 sektor manufaktur kita itu ranking 19 dan 2016-2017 ini kita ranking 9. Artinya kita jadi salah satu dari tiga negara di Asia yang masuk 10 besar manufaktur di dunia. Itu salah satunya dilihat dari sektor food and beverages, yakni makanan dan minuman (mamin)," ujarnya.
Tak hanya industri mamin, sektor manufaktur juga diwakili kontribusinya oleh industri kosmetik. Kata Airlangga, pertumbuhan minat pada industri ini juga tercatat tinggi permintaannya.
"Sektor kosmetik juga, untuk colouring dan skincare itu 25 persen, tertinggi di ASEAN. Jadi makin banyak masyarakat Indonesia yang ingin tampil cantik. Sektor kosmetik pria pun juga double digit," ungkapnya.
Oleh karena itu, Airlangga menilai, sektor manufaktur sangat diandalkan dalam menyokong Indonesia memenuhi kebutuhan untuk revolusi Industri 4.0 ke depan.
"Jadi kalau kita lihat sektor manufaktur, itu sektor terbesar dibanding sektor lain. Kontribusinya terhadap ekonomi indonesia juga terbesar di sektor manufaktur. Ini merupakan sektor yang jadi andalan dalam perkembangan industri 4.0," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca SelengkapnyaTarget ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.
Baca SelengkapnyaRosan menyebut, realisasi investasi pada kepemimpinan 10 tahun Presiden Jokowi berdampak pada penciptaan 13,8 juta lapangan kerja.
Baca Selengkapnya