Sektor Pangan Jadi Penyelamat Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan sektor pangan bisa menjadi salah satu faktor yang bisa menjaga stabilitas ekonomi-sosial dan politik di masa pandemi Covid-19 ini. Sektor ini dinilai strategis karena berhubungan dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ketersediaan pangan.
"Pertumbuhan sektor pangan yang sangat strategis karena pembangunan ekonomi berkelanjutan apabila didukung oleh ketersediaan pandangan," kata Rosan saat membuka acara Jakarta Food Security Summit-5 secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11).
Di tengah ketidakpastian akibat pandemi, pertumbuhan sektor tanaman pangan tetap tumbuh positif di kuartal II dan kuartal III tahun ini. Masing-masing tumbuh 9,23 persen dan 7,14 persen. Rosan menyebut, ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
"Ini pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata dia.
Secara keseluruhan sektor pertanian dan kehutanan dan sektor perikanan pada kuartal II dan III tetap tumbuh positif. Masing-masing 2,19 persen dan 2,16 persen.
Peningkatan ini ditopang pertumbuhan pertanian dan subsektor perkebunan sawit, tanaman kopi, kakao dan produk turunannya tumbuh positif. Meski tumbuhnya kecil, Rosan berharap pada kuartal III akan tetap meningkat.
Rosan mengatakan jika sektor agro industri tanaman pangan termasuk peternakan dan perikanan dapat dikelola secara terintegrasi, maka dapat memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi nasional. Terutama dalam penyediaan pangan sebagai negara agraris dan maritim.
Sektor pertanian dalam arti luas, termasuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan, dan kehutanan, merupakan sumber pendapatan dan mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk indonesia. Sebab peran sektor pertanian sebagai lapangan kerja masih tetap dominan.
Potensi Terus Tumbuh
Dalam pengamatan Rosan, tingginya permintaan sektor pangan dalam dan luar negeri membuat sektor ini memiliki potensi besar untuk tumbuh. Sehingga pertumbuhan sektor ini perlu diberikan prioritas di masa mendatang.
"Sektor ini dapat diandalkan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka, mensejahterakan masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan," tutur Rosan.
Selain itu, sektor ini juga menjadi leading sektor yang memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkesinambungan. Antara lain yakni mewujudkan kesejahteraan manusia, dan planet bumi.
Dalam kaitan itu, program pertanian berkelanjutan sebagai sebuah sistem pembangunan terintegrasi seharusnya dijadikan pedoman dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Maka, untuk mendorong dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, dibutuhkan kebijakan pemerintah yang konsisten, terutama dalam masa pandemi dan pasca pandemi nanti dalam mewujudkan pengembangan sektor pangan. Sehingga Indonesia menjadi lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik dan dunia.
"Kita telah buktikan sektor pangan mampu tumbuh di tengah covid-19. Makanya pemangku kepentingan harus mengembangkan strategi yang mantap dan mendorong kesepakatan bersama untuk memajukan sektor pangan, termasuk pasca pandemi," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara komulatif pada triwulan III tahun 2023 mencapai 5,07%.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaMelalui BRI Research Institute, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Sumsel pada Februari 2024 sebesar 3,97 persen atau turun sebesar 0,56 persen poin dibanding bulan Februari 2023.
Baca Selengkapnya