Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sektor perbankan dan asuransi terancam diserbu asing

Sektor perbankan dan asuransi terancam diserbu asing Bank Syariah Bukopin. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, ada dua sektor dalam negeri yang berpotensi diserbu pihak asing apabila pemerintah dan otoritas tidak segera memperkuat dan melindungi kedua sektor ini.

Senior Officer Finance Integration Division ASEAN Bambang Irawan menyebut dua sektor tersebut adalah perbankan dan asuransi.

"Sektor perbankan, bank asing masuk ke sini mudah dan bank kita ke sana susah. Tidak fair. Perlu azas resiprokal. Asuransi juga sama sih. Dari tahun 1988 sudah terbuka. Terbuka lebih banyak perusahaan asuransi Singapura di sini daripada kita di sana," kata Bambang di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/3).

Apabila kedua sektor keuangan tersebut tidak segera diperkuat jelang keterbukaan pasar ASEAN, maka sektor keuangan Indonesia dinilai tidak akan mampu berkompetisi dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Menurut Bambang, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat sektor keuangan di Indonesia adalah dengan menerapkan sistem capital control.

"Kita harus mengutamakan kepentingan domestik. Indonesia saat krisis 97-98 pasar kita benar-benar dibuka, kita korban paling parah. Kalau Malaysia saat krisis menerapkan capital control jadi tidak membiarkan modal pergi dengan bebas," tutur Bambang.

Bambang menegaskan, era keterbukaan pasar ASEAN harus menguntungkan bagi Indonesia. Sebab, dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia diyakini bakal menjadi sasaran empuk pasar ASEAN.

"MEA harus menguntungkan bagi kita. Kita ingin liberalisasi, mencapai single market, itu tempat untuk berinvestasi lebih luas," tutup Bambang. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Modus Penipuan Buat Masyarakat Tak Percaya dengan Bisnis Asuransi
Banyak Modus Penipuan Buat Masyarakat Tak Percaya dengan Bisnis Asuransi

Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Aspek penipuan menjadi salah satu yang jadi perhatian.

Baca Selengkapnya
Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?
Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?

Literasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.

Baca Selengkapnya
Ceruk Pasar Bisnis Asuransi di Indonesia Masih Sangat Besar, Ini Buktinya
Ceruk Pasar Bisnis Asuransi di Indonesia Masih Sangat Besar, Ini Buktinya

Industri asuransi berperan mengakumulasi sumber-sumber pendapatan yang ada dalam masyarakat

Baca Selengkapnya
BUMN Indonesia Re Siapkan Digitalisasi dan Transformasi Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
BUMN Indonesia Re Siapkan Digitalisasi dan Transformasi Hadapi Tantangan Ekonomi 2025

Indonesia Re berkomitmen untuk terus memperkuat fondasi bisnisnya dan melakukan evaluasi terhadap sejumlah aspek penting.

Baca Selengkapnya
Sektor Logistik Indonesia di Tahun 2025, Peluang Besar di Tengah Tantangan Global
Sektor Logistik Indonesia di Tahun 2025, Peluang Besar di Tengah Tantangan Global

Yukki optimis belanja pemerintah akan menjadi penggerak utama dalam menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika

Pemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.

Baca Selengkapnya
Kepercayaan Masyarakat Jadi Kunci untuk Tingkatkan Literasi Reasuransi di Indonesia
Kepercayaan Masyarakat Jadi Kunci untuk Tingkatkan Literasi Reasuransi di Indonesia

Indonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.

Baca Selengkapnya
Kenaikan UMP 2025 Bawa Angin Segar Bagi Perusahaan Asuransi, PPN 12 Persen Jadi Tantangan
Kenaikan UMP 2025 Bawa Angin Segar Bagi Perusahaan Asuransi, PPN 12 Persen Jadi Tantangan

Namun, di samping optimisme tersebut, tentu ada tantangan yang akan dihadapi. Apabila PPN 12 persen mulai diberlakukan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.

Baca Selengkapnya
Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan
Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan

Menurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten: ASEAN Punya Potensi Besar di Dunia, dari Perikanan Hingga Buah Tropis
Menkop Teten: ASEAN Punya Potensi Besar di Dunia, dari Perikanan Hingga Buah Tropis

Produk di sektor perikanan ASEAN menyumbang 21,9 persen dari total produksi perikanan dunia.

Baca Selengkapnya
Aset Industri Reasuansi Indonesia Capai Rp34 Triliun dan Klaim Rp53 Triliun Per 2022
Aset Industri Reasuansi Indonesia Capai Rp34 Triliun dan Klaim Rp53 Triliun Per 2022

Ada peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.

Baca Selengkapnya