Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sektor Properti Diuntungkan Penurunan Suku Bunga Bank Indonesia

Sektor Properti Diuntungkan Penurunan Suku Bunga Bank Indonesia Perumahan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate dinilai bakal menguntungkan pelaku usaha properti. Sebab, di tengah kondisi politik yang makin stabil, penurunan tingkat bunga itu akan mendorong konsumsi masyarakat terus meningkat, termasuk pasar properti.

Persepsi investor terhadap aset investasi juga terus menguat sejak berakhirnya hajatan politik 17 April silam. Ini ditandai dengan menurunnya Credit Default Swap (CDS) 5 tahun dari semula 137,452 di akhir 2018 menjadi 86,245 akhir pekan lalu.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Marolop Alfred Nainggolan melihat sektor properti akan sangat diuntungkan dengan penurunan suku bunga acuan BI. Apalagi kebutuhan rumah di berbagai segmen pasar masih cukup besar.

Orang lain juga bertanya?

"Membaiknya iklim investasi, khususnya pasca Pemilu dan adanya keberlanjutan pemerintahan Jokowi akan menjadi sentimen positif untuk pelaku usaha. Sektor properti akan kembali semarak di semester II ini," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/7).

Marolop menilai fundamental sejumlah emiten properti seperti Agung Podomoro Land (APLN), Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Ciputra (CTRA) bakal semakin solid. Beberapa proyek properti APLN seperti di Bandung, Batam, Balikpapan dan juga Cimanggis, Depok diperkirakan bakal menjadi target konsumen.

"Proyek-proyek properti milik APLN memiliki segmen konsumen yang kuat. Ini yang mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan semakin tinggi," kata dia.

Terkait penurunan rating surat utang APLN oleh moodys dan fitch rating, Marolop meyakini perusahaan memiliki jalan keluar. Sebagai grup usaha properti besar dengan aset yang bagus, APLN memiliki banyak ruang untuk menyelesaikan tantangannya. Apalagi situasi ini juga dihadapi oleh banyak pelaku usaha properti lainnya.

"APLN ini memiliki aset-aset properti yang strategis, yang memudahkan untuk mencari pendanaan di pasar baik dengan penjaminan aset atau bisa juga sekuritisasi. Apalagi Perusahaan juga didukung bisnis recurring income dengan segmen premium yg sangat positif buat pendanaan dan bisnis jangka panjang APLN," jelasnya.

Direktur Keuangan APLN Cesar M Dela Cruz bilang, perusahaan optimis kinerja APLN akan terus membaik. Sejalan dengan keyakinan pasar dan kondisi ekonomi yang menunjukkan tren positif, Dela Cruz menganggap hal itu akan menjadi peluang bagi APLN untuk meningkatkan penjualannya.

"Kami optimis kinerja perusahaan terus membaik. Secara internal kami juga terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan bisnis proses, sehingga bisnis APLN makin efisien," ungkap dia.

Selain menggarap proyek-proyek properti baru, APLN juga mengembangkan dan memperkuat bisnis recurring incomenya. Misalnya pusat belanja dan kuliner Central Park Mall, Senayan City, Kuningan City, Baywalk Mall, Festival City Link Bandung, Plaza Balikpapan, Podomoro City Deli Medan serta yang baru saja beroperasi seperti Pullman Ciawi Vimala Hills.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kredit Korporasi Tumbuh 18 Persen Hingga April 2024, OJK: Tunjukkan Pemulihan Setelah Pemilu 2024
Kredit Korporasi Tumbuh 18 Persen Hingga April 2024, OJK: Tunjukkan Pemulihan Setelah Pemilu 2024

pertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.

Baca Selengkapnya
Revisi UU Pilkada Dibatalkan, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp15.492 per USD
Revisi UU Pilkada Dibatalkan, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp15.492 per USD

Penguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.

Baca Selengkapnya
BI: Investasi Internasional Indonesia Triwulan II-2024 Turun, Ini Penyebabnya
BI: Investasi Internasional Indonesia Triwulan II-2024 Turun, Ini Penyebabnya

PII Indonesia mencatat kewajiban neto USD247,3 miliar, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I-2024 sebesar USD253,9 miliar.

Baca Selengkapnya
Data BI: Penyaluran Kredit Sektor Properti Tumbuh 8 Persen, Sektor Konstruksi Turun 1,1 Persen
Data BI: Penyaluran Kredit Sektor Properti Tumbuh 8 Persen, Sektor Konstruksi Turun 1,1 Persen

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2024 dipengaruhi oleh kredit investasi (19,0%, yoy) dan kredit modal kerja (3,6 persen yoy).

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.461 Triliun per Agustus 2024
Utang Pemerintah Tembus Rp8.461 Triliun per Agustus 2024

Kemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.

Baca Selengkapnya
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed

Saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Indonesia Tinggal Rp6.206 Triliun per Agustus 2023
Turun Tipis, Utang Indonesia Tinggal Rp6.206 Triliun per Agustus 2023

Angka ini turun dibandingkan ULN akhir Juli 2023 sebesar USD397,1 miliar.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Jadi Rp6.489 Triliun, Ini Penyebabnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Jadi Rp6.489 Triliun, Ini Penyebabnya

Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.

Baca Selengkapnya
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Menguat Kamis Pagi, Kini di Bawah Rp16.000
Nilai Tukar Rupiah Menguat Kamis Pagi, Kini di Bawah Rp16.000

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.

Baca Selengkapnya