Selain daging, Indonesia juga defisit kedelai tahun depan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Suswono mengakui, pada 2014, Indonesia masih mengalami defisit kedelai dan daging sapi. Hal ini terjadi karena produksi lokal masih di bawah kebutuhan pangan nasional.
Menurut Suswono, produksi kedelai 2014 hanya 1,5 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional 2014 mencapai 2,2 juta ton sehingga defisit kebutuhan kedelai 0,7 juta ton.
"Untuk daging sapi produksi kita hanya 0,53 persen sedangkan kebutuhan 0,58 persen masih ada kekurangan," ucap Suswono dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (30/12).
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Namun demikian, untuk komoditas beras, Suswono meyakini Indonesia akan mengalami surplus 10 juta ton. Produksi beras 2014 mencapai 43,05 juta ton, sedangkan kebutuhan beras nasional tahun depan hanya 33,03 persen.
"Jagung kita juga akan surplus 5,56 juta ton di mana produksi kita 20,82 juta ton dan kebutuhan cuma 14,26 juta ton," tegasnya.
Untuk gula pasir konsumsi juga diprediksi akan mengalami surplus karena produksi diperkirakan mencapai 3,1 juta ton sedangkan kebutuhan hanya 2,72 juta ton. Namun, hal ini berbeda dari kebutuhan gula rafinasi atau gula untuk pabrik yang tidak akan bisa dicukupi oleh produksi nasional. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena el nino membuat produksi beras nasional turun 2,05 persen.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaDeflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca Selengkapnya