Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selalu setor modal, Indonesia masih butuh Bank Dunia dan IMF

Selalu setor modal, Indonesia masih butuh Bank Dunia dan IMF Sri Mulyani-Hatta. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai wajar bila pemerintah menambah besaran penyertaan modal di lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia.

Alasannya, lembaga tersebut merupakan instansi multilateral yang mengelola perekonomian global. Jika situasi dunia dapat dijaga stabil, alhasil Indonesia akan ikut memperoleh manfaat.

"Itu artinya IMF mengatasi perekonomian dunia. Kalau ekonomi membaik, kita kan diuntungkan," ujarnya selepas mengikuti Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (4/12).

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, pemerintah sudah turut terikat komitmen bersama negara-negara lain buat menanamkan modal di lembaga keuangan internasional.

Hatta melihatnya sebagai posisi yang tetap menguntungkan, karena artinya Indonesia merupakan pemegang saham IMF, Bank Dunia, dan semacamnya. Melihat pentingnya fungsi lembaga-lembaga asing itu, mantan menteri perhubungan ini percaya keikutsertaan modal dari Indonesia harus dipertahankan.

"Itu kan ada semacam komitmen kewajiban, semacam shareholder. Pemegang saham IMF atau Bank Dunia. Kita masih perlu," tandasnya.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Kementerian Keuangan memperoleh lampu hijau buat menambah modal ke lima lembaga keuangan internasional, senilai Rp 1,02 triliun dari APBN 2014.

Beberapa di antaranya adalah International Bank for Reconstruction dan Development (IBRD), anak usaha Bank Dunia, sebesar Rp 172 miliar. Ada pula tambahan modal di Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp 337 miliar.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengingatkan bahwa setoran ke lembaga seperti Bank Dunia atau Asian Development Bank (ADB) jangan sampai dianggap sebagai beban. Sebab, langkah ini justru menguntungkan pemerintah.

"Ini sama dengan pemerintah taruh duit di BUMN, investasi. Kita itu pemilik, kita satu dari sekian banyak negara negara pemilik Bank Dunia, ADB, kita mendapat manfaatnya," kata Bambang. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

Baca Selengkapnya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya

Cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Selengkapnya
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang

Indonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 150,2 Miliar di Agustus 2024
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 150,2 Miliar di Agustus 2024

Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
BNI Peroleh Fasilitas Pinjaman USD 600 Juta dari Enam Lemabaga Keuangan Internasional
BNI Peroleh Fasilitas Pinjaman USD 600 Juta dari Enam Lemabaga Keuangan Internasional

Langkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Baca Selengkapnya
Dorong Pembentukan Family Office, Luhut Minta Kepastian Hukum
Dorong Pembentukan Family Office, Luhut Minta Kepastian Hukum

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangannya.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Ketua MPR ke Jokowi: Kita Tidak Boleh jadi Negara Gagal dan Bangkrut
Ketua MPR ke Jokowi: Kita Tidak Boleh jadi Negara Gagal dan Bangkrut

Indonesia harus mampu untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya