Selama musim mudik, Jawa Tengah pengonsumsi BBM terbesar
Merdeka.com - Pertamina mencatat Jawa Tengah pengonsumsi bensin, baik itu jenis Premium, Pertalite, maupun Pertamax, paling tinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Sepanjang musim mudik, rata-rata penggunaan bensin harian di Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 18 persen dibanding waktu normal.
"Paling tinggi Jawa Tengah," ungkap Manager Retail PSO Pertamina, Boy J. Lapian, dalam Konferensi Pers Posko Lebaran Nasional Kementerian ESDM, di BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (10/7).
Dia mengatakan puncak realisasi bensin untuk seluruh Indonesia terjadi pada saat H-1 Lebaran. "Puncak realisasi bensin terjadi pada H-1 Lebaran dengan total premium mencapai 1.021.674 KL, Pertalite 1.262.239 KL, Pertamax 516.285 KL," katanya.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kenapa Jawa Tengah jadi daerah tujuan mudik terbanyak? Lima daerah destinasi mudik tertinggi pada Lebaran 2023 adalah: Jawa Tengah (32,75 juta orang), Jawa Timur (24,6 juta orang), Jawa Barat (20,72 juta orang), Jabodetabek (8,07 juta orang), dan Yogyakarta (5,9 juta orang).
-
Kapan Pertamina mencatatnya ada 187 kendaraan kehabisan BBM? Pertamina mencatat ada sekitar 187 kendaraan yang mengalami kehabisan bahan bakar dalam arus balik hingga Senin 15 April 2024.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
Sebaliknya, BBM jenis Solar justru mengalami penurunan pada saat Lebaran. Boy menilai hal itu dikarenakan banyaknya truk, pengguna BBM jenis Solar, yang tidak beroperasi pada masa Lebaran.
Boy menambahkan salah satu fenomena yang muncul pada masa Lebaran 2017 adalah adanya penurunan jumlah pengguna BBM jenis Premium. Sementara, pengguna Pertalite dan Pertamax meningkat.
"Penggunaan rata-rata harian Premium Lebaran tahun lalu 65.272 KL sedangkan pada Lebaran tahun ini kebutuhan bensin turun sebesar 46 persen menjadi 35.230 KL," ungkapnya.
Ini berbeda dengan rata-rata harian penggunaan Pertalite. Pada Lebaran 2016, rata-rata penggunaan harian Pertalite 20.800 KL. Sedangkan, pada 2017 kebutuhan akan pertalite 43.000 KL atau naik sebesar 108 persen.
Sedangkan untuk Pertamax, rata-rata penggunaan harian pada Lebaran 2016 sebanyak 13.700 KL dan pada Lebaran 2017 naik 28 persen menjadi 17.590 KL.
Dia menjelaskan pihaknya menilai adanya pergeseran minat masyarakat dalam memilih bahan bakar kendaraannya.
"Ada pergeseran dalam pemilihan bahan bakar, pemakaian RON 90 lebih nyaman, dibanding premium yang RONnya 88," jelas Boy.
Meskipun begitu, dia mengaku, Pertamina belum akan membuat kebijakan untuk mengurangi pasokan salah satu jenis bahan bakar. Mengingat setiap wilayah memiliki karakternya masing-masing dalam penggunaan BBM.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya bensin, Pertamina juga melakukan aktivasi untuk seluruh fasilitas dan sarana prasarana yang ada.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaPT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus balik Idulfitri 1445 Hijriah terjadi pada Senin (15/4).
Baca SelengkapnyaLebaran 2024, Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi hingga Jawa Barat Meningkat
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaMayoritas masyarakat melakukan perjalanan dengan menumpang mobil. Sementara yang menggunakan moda transportasi pesawat jumlahnya lebih kecil.
Baca SelengkapnyaKemenhub merinci jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek sebanyak 753.487 kendaraan dan 1.506.974 orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1,2 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek sejak H-7 sampai H-2 lebaran Idulfitri 2024.
Baca Selengkapnya