Selama Pandemi Covid-19, KLHK Catat Timbunan Sampah Medis Naik 50 Persen
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 tak hanya mengganggu sektor kesehatan dan perekonomian nasional. Penyebaran virus corona ini menambah beban tambahan baru bagi persoalan sampah dan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), khususnya limbah medis.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan timbunan sampah medis. Tak tanggung peningkatan yang terjadi sebesar 30 persen sampai 50 persen.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat terjadi peningkatan timbunan medis berkisar 30-50 persen," kata Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik, dalam Diskusi Daring Jurnalis: Pandemi Covid-19 dan Ekonomi Sirkular, Jakarta, Senin (11/1).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Ujang mengatakan, selama pandemi Covid-19 terjadi timbunan sampah Alat Pelindung Diri (APD) di Teluk Jakarta. Hasil riset menunjukkan komposisi sampah APD berbahan plastik yang dibawa aliran sungai mencapai 16 persen.
"Hasil riset menunjukkan, komposisi sampah APD berbahan plastik yang dibawa aliran sungai sebesar 15-16 persen. Padahal keberadaan sampah APD di aliran sungai tidak ditemukan sebelum pandemi Covid-19," tutur Ujang.
Dia melanjutkan dalam periode yang sama, sampah plastik mendominasi jenis sampah yang masuk ke aliran sungai yang menuju Teluk Jakarta. Berdasarkan volume meningkat 46 persen dan menurut berat naik 57 persen.
"Sampah yang masuk ke aliran sungai meningkat secara volume namun menurun secara berat," imbuhnya.
Tak hanya di Teluk Jakarta, hasil penelitian Institut Teknologi Surabaya (ITS) juga menunjukkan peningkatan komposisi sampah plastik di TPA Benowo, Surabaya. Tahun 2013 terjadi peningkatan sampah 12,96 persen. Kini pada tahun 2020 meningkat menjadi 22,01 persen.
"Peningkatan sampah plastik juga terjadi di TPA Benowo, dari 12,96 persen pada tahun 2013 menjadi 22,01 persen di tahun 2020," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaVolume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSelama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca Selengkapnya