Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selama PPKM, Pengelola Mal Berpotensi Kehilangan Pendapatan Rp5 T Per Bulan

Selama PPKM, Pengelola Mal Berpotensi Kehilangan Pendapatan Rp5 T Per Bulan Mal Grand Indonesia Sepi. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darat Jawa-Bali pusat perbelanjaan atau mal diminta untuk tidak beroperasi. Akibatnya pendapatan bagi pengelola mal juga menurun bahkan hilang lantaran berbagai tenant di dalam mal harus ikut tutup dan tak menghasilkan pendapatan.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan secara nasional total potensi kehilangan pendapatan pengelola mal mencapai Rp5 triliun per bulan.

"Ada potensi kehilangan pendapatan dari 350 pusat perbelanjaan yang ada di seluruh Indonesia dengan pendapatan Rp5 triliun per bulan," kata Alphonzus dalam diskusi online bersama media, Jakarta, Kamis (22/7).

Orang lain juga bertanya?

Dari 350 pusat perbelanjaan tersebut mayoritas berada di Jawa-Bali, yakni sekitar 250. Sehingga potensi kehilangan pendapatan khusus Jawa-Bali sebesar Rp 3,5 triliun. Kondisi ini akan makin parah bila penerapan PPKM Darurat berlangsung hingga 2 bulan. Sebab jumlah potensi kehilangan pendapatan bisa dua kali lipat.

"Itu kalau PPKM-nya satu bulan, kalau jadi 2 bulan tinggal dikali 2 saja, itu potensi kehilangan pendapatan pusat perbelanjaan," kata dia.

Alphonzus mengatakan hilangnya potensi pendapatan tidak sejalan dengan berkurangnya pengeluaran yang harus dibayarkan. Sebaliknya biaya pengeluaran untuk berbagai kebutuhan seperti listrik, gas dan pegawai tetap harus dibayarkan utuh ditengah pendapatan yang nihil.

"Potensi pendapatan hilang tapi pengeluaran harus tetap dibayar," ungkapnya.

Dia menambahkan, meski pusat perbelanjaan tutup, namun para pengusaha harus tetap membayarkan listrik sesuai dengan tarif dasar listrik meski tidak terpakai. Begitu juga dengan gas yang tetap dibayarkan dengan tagihan minimum pemakaian.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Pendapatan Hotel Bakal Anjlok Tahun Depan
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas, Pendapatan Hotel Bakal Anjlok Tahun Depan

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meminta kebijakan ini dipertimbangkan secara teliti.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi

Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.

Baca Selengkapnya
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing
10 Prabrik Tekstil Skala Besar di Jateng Bangkrut akibat Predatory Pricing

Sedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Menko Airlangga Banggakan Program PKH dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Daya Beli Masyarakat Turun, Menko Airlangga Banggakan Program PKH dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Airlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Parkir Liar dan Kenaikan Biaya Sewa Tempat Jadi Alasan di Balik Tutupnya 400 Gerai Alfamart
Parkir Liar dan Kenaikan Biaya Sewa Tempat Jadi Alasan di Balik Tutupnya 400 Gerai Alfamart

Daya beli masyarakat yang melemah dan berbagai tekanan ekonomi lainnya juga turut memengaruhi operasional minimarket seperti Alfamart.

Baca Selengkapnya