Selama PSBB, Penjualan UMKM Makanan dan Minuman Lewat Online Tumbuh Paling Tinggi
Merdeka.com - Krisis akibat pandemi Covid-19 membuat sektor usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) terpuruk. Meski begitu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melihat perubahan perilaku konsumen dan peluang di market online selama kebijakan PSBB. Penjualan di e-commerce mulai Maret 2020 terus meningkat hingga 18 persen.
Kampanye Di Rumah Aja mendorong penjualan kebutuhan pokok meningkat. Selama PSBB berlangsung, kebutuhan makanan dan minuman yang dipenuhi sektor UMKM meningkat 52,6 persen. Kebutuhan keperluan sekolah naik sebesar 34 persen dan kebutuhan personal seperti masker dan hand sanitizer tumbuh 29 persen.
Menteri Teten menilai, banyak pelaku usaha UMKM yang mulai beradaptasi dengan keadaan. Mereka membuka jalur bisnis baru di era teknologi seperti saat ini. "Saya optimis, UMKM selalu fleksibel dan dinamis untuk melihat peluang usaha baru”, katanya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (2/6).
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang paling banyak digemari UMKM dalam e-commerce? Aspek-aspek tersebut tidak hanya memperkuat daya tarik, tetapi juga memberikan nilai lebih lewat pengalaman berjualan yang lebih efisien dan efektif. Hal ini pun memperkuat performa brand lokal dan UMKM, yang dapat dilihat pada indikator Dengan besarnya jangkauan konsumen yang dimiliki oleh suatu platform, hal ini memiliki pengaruh signifikan dalam kontribusi profit penjualan.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
Hanya saja, Menteri Teten menyebut UMKM yang terhubung dengan market online ini baru sekitar 13 persen atau sekitar delapan juta pelaku usaha. Sementara, yang 70 persen lebihnya belum terhubung karena tidak memiliki infrastruktur dasar, termasuk minim literasi.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini sudah meminta para pelaku e-commerce untuk membuka laman UMKM di market mereka supaya produknya semakin banyak dijual di market online. Sehingga, market online tidak didominasi produk impor.
Selain itu, pelaku UMKM yang belum terhubung dengan sistem pembiayaan, bisa langsung masuk ke program relaksasi. Dengan begitu, nantinya seluruh UMKM bisa terhubung dengan sistem pembiayaan.
Perluasan Pasar UMKM Terus Didorong
Aktivasi dan perluasan penyerapan pasar (market driven) juga menjadi program KemenKopUKM selama ini untuk mendorong perbaikan UMKM agar bisa naik kelas. Kebanyakan UMKM ini tidak memiliki toko dan pasar pun terbatas di lingkungan sekitar. Maka menjadi penting untuk didorong masuk ke market online.
"Walaupun nanti sudah terhubung dengan market online, tidak berarti semerta-merta penjualan langsung meningkat," imbuh MenKopUKM.
Sebab, persaingan di market online dari sisi brand dan kualitas juga menjadi faktor yang penting. Problem utama di UMKM, brand UMKM terlalu banyak untuk satu jenis produk. Misalnya, produk kopi, keripik, bakpia, dan sebagainya. Pihaknya akan konsolidasi lewat Smesco Indonesia, yang akan meluncurkan skema brand bersama.
Selain itu, kapasitas produksi di UMKM juga masih rendah. Sehingga, kalau didorong ke market online yang pasarnya nasional dan ekspor, namun dengan keterbatasan kapasitas produksi, maka akan ditinggalkan konsumen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaTeten menyebut para pedagang tidak hanya berjualan di satu platform online saja.
Baca SelengkapnyaTikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca Selengkapnya