Selesai 2026, Pembangunan Kilang Bontang Butuh USD 15 Miliar
Merdeka.com - Pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang) Bontang, Kalimantan Timur akan selesai pada 2026. Infrastruktur tersebut akan digarap PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan asal Oman yaitu Overseas Oil & Gas (OOG).
Chairman Overseas Oil & Gas LLC Oman, Khalfan AL Riyami mengatakan, saat ini proses pembangunan masih dalam studi kelaiakan berupa kelaiakan secara finansial untuk sumber pendanaan. Proses studi kelaiakan tersebut diperkirakan selesai dalam waktu 5 sampai 6 bulan sejak tanda tangan Frame Work Agreement dengan Pertamina.
"Butuh studi kelayakan untuk membuktikan proyek ini bankabel atau tidak, tapi sebelum ke Indonesia kami pastikan bankabel," kata Khalfan, di Jakarta, Senin (15/4).
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Dimana Pertamina bangun fasilitas di BMTH? Pertamina Patra Niaga menggunakan 2 dermaga di Benoa Selatan sebagai fasilitas penerimaan BBM dan Avtur dari kapal menuju Terminal BBM Sanggaran dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai Bali.
-
Dimana Pertamina membangun Petrochemical Complex? Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
Khalfan melanjutkan, setelah itu selesai baru mengerjakan desain rinci atau Front End Enginering Design (FEED). Dia pun menargetkan, proyek kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari tersebut akan selesai pada 2026.
"2026 untuk penyelesaian kilang. Tidak mungkin selesai 2022," tuturnya.
Menurut Khalfan, sumber minyak mentah yang akan diolah Kilang Bontang tidak selamanya dari Oman, tetapi dia memastikan sumber minyak langsung dari produsen minyak, bukan dari penjual minyak.
"Ada beberapa potensi untuk menyuplai kilang kita. Tapi bukan dari Oman," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, untuk membangun kilang Bontang, membutuhkan dana USD 15 miliar. Sumber pendanaannya berasal dari pinjaman bank. Dia mengatakan, perusahaannya berminat berinvestasi di Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang memiliki pasar besar dan konsumsi besar.
"Itu alasan kami. Kita nggak punya masalah di sini. Ada kebutuhan besar untuk kilang di Indonesia," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaIndonesia bakal mendapat tambahan lebih dari 100 ribu barel per hari (BOPD) produksi minyak pada 2028.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSalah satu usaha penguatan ketahanan energi dengan meningkatkan eksplorasi dan eksplotasi agar lifting Migas nasional naik.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaPengembangan PLTN ini juga dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia pun berharap proyek pengembangan ini akan segera rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSouth Andaman menyimpan potensi produksi gas dengan jumlah besar. Blok yang digarap Mubadala Energy ini disebut menyimpan potensi hingga 8 TCF.
Baca SelengkapnyaPertamina akan menjalin kerjasama melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Sinopec.
Baca Selengkapnya