Selesai 3 minggu, ini strategi Pu-Pera perbaiki Jembatan Cisomang
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mengatakan perbaikan jembatan Cisomang akan menggunakan skema bracing atau pengikatan antar dua pilar penyangga. Pengerjaan akan memakan waktu kurang lebih tiga minggu.
Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono mengatakan, proses pengikatan akan dilakukan antara pilar dua dan tiga menggunakan enam balok baja. Diharapkan, skema ini bisa menahan pilar dari pergerakan tanah.
"Jadi penanganannya tidak hanya dengan borepile tapi juga diikatkan antara P2 dan P3, saling nahan. Ini baru mulai kerja selasa kemarin," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/1).
-
Apa yang dimaksud dengan Jembatan Cincin? Jembatan Cincin menghubungkan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dengan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Jembatan yang dibangun sejak tahun 1970-an dan termasuk jalur Pantura ini nyaris tak pernah sepi dari lalu lalang kendaraan bermotor.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Bagaimana teknologi di Jembatan Gantung Panyindangan? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa“ untuk memperkokoh strukturnya.
-
Kenapa jembatan ini disebut Jembatan Cincin? Nama Hingga kini masih jadi pertanyaan besar mengapa jembatan ini dinamakan Jembatan Cincin. Komunitas pencinta sejarah Kabupaten Tuban melalui Instagram @tuban_bercerita pun belum berhasil menemukan referensi terkait asal mula nama jembatan ini.
Menteri Basuki menambahkan, pergeseran yang masih terjadi seperti diungkapkan Jasa Marga hanya margin eror saat pengukuran yang menggunakan sistem robotik. Dia meyakinkan bahwa pergeseran jembatan masih dalam ambang batas aman.
"Kita kan waktu dulu masang tidak tahu seberapa vertikalnya. Bukan excusse. Kalau sekarang ada pergerakan 53-57 cm, itu dulu dari berapa. Tapi kita ambil 57 cm dengan keamanan faktornya 71 cm."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaBasuki menyampaikan, Tol Bocimi direncanakan akan dibuka satu lajur pada H+1 Lebaran untuk kenyamanan perjalanan mudik.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan Jembatan Otista telah mencapai 87 persen.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR berencana melanjutkan proyek Tol Bocimi seksi 3 dan 4 serta melanjutkan pengembangan Tol Bocimi hingga Kabupaten Cianjur dan Padalarang.
Baca SelengkapnyaUntuk memasuki tahapan laik fungsi jalan usia beton minimal harus berusia 21 hari sampai 28 hari untuk bisa dilakukan uji beban.
Baca Selengkapnyajembatan utilitas di Jembatan Otista, saat ini sudah selesai pengerjaan dengan menggunakan sistem pengeboran kini dilanjut pengecoran.
Baca SelengkapnyaLokasi tersebut nantinya menjadi jembatan pertama penghubung Jalan Tol Jogja-Solo dan Jalan Tol Trans-Jawa.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR akan melakukan perbaikan temporer Tol Bocimi yang ambles karena longsor
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaKala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaAdapun rutenya melalui Ciranjang Kabupaten Cianjur dan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Baca Selengkapnya