Semester I-2015, Pertamina catat laba bersih USD 570 juta
Merdeka.com - PT Pertamina mencatatkan laba bersih sebesar USD 570 juta selama semester I-2015. Jumlah ini turun hampir setengahnya dibanding periode sama tahun sebelumnya USD 1,13 miliar.
Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman mengatakan laba bersih tahun ini disokong peningkatan kinerja operasional berbagai lini bisnis di tengah iklim industri minyak dan gas bumi dunia yang penuh tantangan.
"Laba bersih itu untuk kuartal II 2015 itu 570 juta dolar, tahun lalu itu 1,13 miliar USD, memang setengahnya karena memang harga minyak yang setengahnya," kata Arif di Jakarta, Rabu (5/8).
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
Diakui Arif, kinerja keuangan Pertamina mengalami rebound setelah akhir tahun lalu dan awal kuartal pertama 2015 sempat menurun. Ini terlihat dari pendapatan Pertamina sampai Juni 2015 mencapai USD 21,79 miliar atau turun 40,69 persen terhadap realisasi diperiode sama tahun sebelumnya.
Dia menambahkan, sempat alami sedikit turbulensi pada akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015 akibat fluktuasi harga minyak mentah, kinerja kilang-kilang Pertamina kini berangsur baik. Kondisi ini terlihat pada kuartal II-2015 biaya pokok produksi kilang Pertamina menyentuh level di bawah 100 persen terhadap harga impor.
"Kondisi tersebut menunjukkan kilang-kilang Pertamina telah lebih efisien," ujarnya.
Di samping itu, lanjut dia, beban pokok dan beban usaha mencapai USD 20,22 miliar. Ini lebih rendah 35,26 persen dibandingkan dengan periode yang ditahun sebelumnya.
Untuk Ebitda Pertamina tercatat mencapai USD2,32 miliar. "Kami tidak akan melakukan rekstrukturisasi hutang, kita memperbaiki strukturnya."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca Selengkapnya