Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semester I 2015, Pertamina hemat USD 249 juta

Semester I 2015, Pertamina hemat USD 249 juta Depo plumpang. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Industri sektor minyak dan gas tengah berada dalam kondisi kurang menguntungkan. Perusahaan migas nasional maupun internasional pun memilih melakukan langkah efisiensi.

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengakui lesunya kondisi industri migas. Faktornya beragam. Mulai dari anjloknya harga minyak yang berimbas ke harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Prices (ICP), diperparah dengan anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

Hingga Juni 2015, ICP jatuh ke posisi USD 59,4 per barel atau jauh dari rata-rata ICP pada periode yang sama tahun 2014 sebesar USD 106,6 per barel. Di sisi lain, Rupiah terdepresiasi hingga lebih dari 10 persen dalam kurun waktu yang sama.

Kondisi ini menuntut Pertamina mencari terobosan demi mempertahankan kinerja perusahaan tetap sehat. Menurut Dwi tidak hanya perusahaan migas nasional, perusahaan migas internasional pun mencari celah agar bisa survive. Beragam cara dilakukan. Mulai dari pengurangan belanja modal hingga pemangkasan tenaga kerja sejak awal tahun dan masih berlanjut hingga saat ini.

"Alhamdulillah kami dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan terus meningkatkan kinerja operasional dan melakukan efisien-efisiensi hingga dapat meraih laba bersih sebesar USD 570 juta setelah pada awal tahun sempat alami kerugian," kata Dwi di Jakarta, Rabu (5/8).

Pertamina juga melakukan efisiensi. Dwi menyebut hasil efisiensi Pertamina sepanjang enam bulan pertama 2015 mencapai USD 249,16 juta atau 3,26 persen di atas target yang ditetapkan. Besaran efisiensi bersumber dari sentralisasi pengadaan non hidrokarbon sebesar USD 87,80 juta, sentralisasi pengadaan hidrokarbon di ISC sebesar USD 37,70 juta.

"Efisiensi terbesar adalah berasal dari upaya insan Pertamina melakukan tata kelola secara ketat pada arus minyak yang menyumbang efisiensi sebesar USD 107,94 juta," jelasnya.

Dari sisi produksi migas, selama semester I-2015 tumbuh sekitar 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Hingga Juni 2015, produksi migas perusahaan mencapai 550.890 BOEPD, terdiri dari 270.760 ribu BOPD minyak dan 1,60 BSCFD gas.

Jumlah ini juga disokong oleh peningkatan produksi migas Pertamina dari aset luar negeri. Selain itu, Produksi minyak dari aset luar negeri rata-rata semester I ini mencapai 73.500 BOPD, sedangkan produksi gas sebesar 88,25 MMSCFD.

Bisnis transportasi gas Pertamina juga meningkat 4 persen menjadi 264,98 BSCF. Adapun bisnis niaga gas Pertamina menjadi 19,71 BSCF. Di sisi lain, penjualan LNG meningkat menjadi 38.750 BBTU.

Dari sisi kinerja penjualan BBM sepanjang paruh pertama tahun ini, Dwi menyebut terjadi penurunan 7,16 persen atau menjadi 30,07 juta kilo liter. Produk pelumas Pertamina masih mempertahankan dominasinya di pasar domestik dengan membukukan penjualan sekitar 230.000 KL.

Meski kondisi industri migas kurang menguntungkan, Dwi mengklaim pihaknya tak menghentikan aksi investasi. Realisasi investasi Pertamina hingga semester I 2015 mencapai USD 1,87 miliar. Sebanyak 72 persen di antaranya adalah investasi hulu migas. Investasi terbesar pada bisnis gas.

"Ini membuat Pertamina terus menggenjot pembangunan infrastruktur gas di Tanah Air,seperti Terminal Penerimaan, Hub, dan Regasifikasi LNG Arun, pipa transmisi gas Arun-Belawan, Belawan-KIM-KEK Sei Mangkei, Semarang-Gresik, serta Muara Karang-Tegal Gede," katanya.

Investasi infrastruktur juga dilakukan untuk BBM. Pertamina tengah membangun Terminal BBM Sambu dan Terminal BBM Tanjung Uban di Kepulauan Riau.

"Proyek-proyek tersebut masuk menjadi daftar proyek terobosan yang prosesnya dipantau secara ketat," tegasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ini yang Buat Kinerja Pertamina Tetap Positif di Tengah Tantangan Geopolitik dan Kurs Mata Uang
Terungkap, Ini yang Buat Kinerja Pertamina Tetap Positif di Tengah Tantangan Geopolitik dan Kurs Mata Uang

Keberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.

Baca Selengkapnya
Pertamina Raih Cost Optimization hingga USD 1,25 Miliar
Pertamina Raih Cost Optimization hingga USD 1,25 Miliar

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060

Baca Selengkapnya
Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023
Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya
Capai Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari, PHE Diharap Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi
Capai Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari, PHE Diharap Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi

PHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi 339.000 Barel per Hari di 2023
Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi 339.000 Barel per Hari di 2023

Seiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Pertamina Hulu Mahakam Catat Produksi Minyak 26.251 BOPD per Oktober 2023, Ini Strateginya
Pertamina Hulu Mahakam Catat Produksi Minyak 26.251 BOPD per Oktober 2023, Ini Strateginya

Begini strategi Pertamina Hulu Mahakam untuk meningkatkan produksi minyak dan gas.

Baca Selengkapnya
Kalahkan BRI dan Mandiri, Pertamina Raup Laba Bersih Rp62 Triliun
Kalahkan BRI dan Mandiri, Pertamina Raup Laba Bersih Rp62 Triliun

Laba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.

Baca Selengkapnya
Medco Energi Raup Laba Bersih USD 119 Juta di Semeseter I-2023
Medco Energi Raup Laba Bersih USD 119 Juta di Semeseter I-2023

Waktu bersamaan, Medco meraup pendapatan USD 1,11 miliar di semester I-2023.

Baca Selengkapnya
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.

Baca Selengkapnya
Pertamina Sumbang 68 Persen Produksi Migas Nasional, DPR: BUMN Ini Telah Mendominasi
Pertamina Sumbang 68 Persen Produksi Migas Nasional, DPR: BUMN Ini Telah Mendominasi

Meski Pertamina hanya menguasai 30 persen blok migas nasional, namun mampu menyumbang 68 persen migas nasional.

Baca Selengkapnya
Laba Tahun 2023 Pertamina International Shipping Melonjak ke US$ 330 Juta
Laba Tahun 2023 Pertamina International Shipping Melonjak ke US$ 330 Juta

Kenaikan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kantongi Pendapatan USD 2,8 Miliar, PGN Raup Laba Bersih USD 263 Juta Hingga September 2024
Kantongi Pendapatan USD 2,8 Miliar, PGN Raup Laba Bersih USD 263 Juta Hingga September 2024

Kinerja operasi PGN mencatatkan kinerja volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG.

Baca Selengkapnya