Semester I-2016, Neraca perdagangan RI surplus USD 900,2 juta
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan neraca perdagangan pada Juni 2016 mengalami surplus sebesar USD 900,2 juta. Dengan nilai ekspor sebesar USD 12,92 miliar, dan nilai impor sebesar USD 12,02 miliar.
Menurutnya, nilai neraca perdagangan ini merupakan nilai terbesar jika dibandingkan dengan bulan Januari 2016. Sehingga, diharapkan kegiatan perekonomian di Indonesia bisa terus meningkat.
"Jadi angka USD 12 miliar itu baru pertama kali di tahun ini. Sedangkan bulan Januari-Mei hanya dikisaran angka USD 10-11 miliar. Kalau impor rendah juga dikhawatirkan karena kita masih banyak yang terganggu kepada komoditi yang harus diproses kembali, khususnya untuk bahan baku industri. Ini mudah-mudahan saja membaik, dengan surplus di tahun 2016," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/7).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Secara kumulatif Januari-Juni 2016, neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar USD 3,59 miliar, dengan total ekspor sebesar USD 69,51 miliar dan impor sebesar USD 65,92 miliar.
"Jadi untuk Januari-Juni 2016 dengan surplus dan ekspor impor yang sudah mulai agak menggeliat mudah-mudahan bisa mendorong sektor-sektor yang lain. Yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.
Berdasarkan komoditi, Suryamin menjelaskan, komoditi nonmigas mengalami surplus sebesar USD 1,4 miliar, namun migas justru mengalami defisit sebesar USD 498,4 miliar.
"Surplus USD 900,2 juta ini juga terkompensasi oleh nonmigas dan kumulatif surplus nonmigas membesar lagi menjadi USD 5,7 miliar. Dan migas defisit sebesar USD 2,115 miliar. Walaupun di dalamnya kita masih surplus. Tapi hasil minyak defisit karena kebutuhan masih tinggi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTotal produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca Selengkapnya