Semester I-2016, Pertamina jualan BBM 31,6 juta kiloliter
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mencatat penjualan bahan bakar minyak (BBM) mencapai 31,6 juta kiloliter pada semester I-2016. Naik tipis sekitar 5,3 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya sebesar 3 juta kiloliter.
Sementara, penjualan non BBM mencapai 7,5 juta kiloliter. Meningkat sebesar 7,1 persen dibanding sebelumnya sebesar 7 juta kiloliter.
"Secara volume BBM naik meskipun beberapa konsumen kami pindah ke gas," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta, Kamis (25/8).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
Penjualan pertalite mencapai 1,192 ribu kiloliter atau 15 ribu kiloliter per hari. Meningkat 4.487 persen.
"SPBU yang telah memiliki Pertalite juga meningkat 3 ribu persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 103 SPBU menjadi 3.358 SPBU hingga Agustus 2016," tuturnya.
Dengan kata lain, porsi pertalite terhadap total penjualan BBM Pertamina naik dari sebelumnya 3,9 persen menjadi 15,8 persen. Sebaliknya, porsi premium mengalami penurunan dari sebelumnya 87,4 persen menjadi 68,7.
Adapun pertamax dan pertamax plus mengalami peningkatan dari sebelumnya 8,7 persen menjadi 15,5 persen.
"Setiap bulan premium konsisten turun 5 persen." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBBM jenis Shell V-Power Diesel juga mengalami penurunan harga menjadi Rp15.320 per liter. Harga BBM ini turun tipis dari sebelumnya Rp15.340 per liter
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar.
Baca SelengkapnyaErika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPertamina melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan misi pelayanan kebutuhan energi masyarakat hingga seluruh pelosok negeri.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca Selengkapnya