Semester I 2018, Indofood bukukan penjualan Rp 36 T dan laba Rp 1,96 T
Merdeka.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatat pertumbuhan penjualan konsolidasi semester I 2018 sebesar 1 persen menjadi Rp 36 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 35,65 trilin. Perseroan membukukan laba Rp 1,96 triliun, turun 12,7 persen dari Rp 2,24 triliun di semester I tahun lalu.
Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim, menjelaskan laba usaha perseroan tumbuh 2,1 persen menjadi Rp 4,54 triliun dari Rp 4,45 triliun. Sementara, marjin laba usaha naik tipis menjadi 12,6 persen dari 12,5 persen.
"Marjin laba bersih turun menjadi 5,4 persen dari 6,3 persen. Core profit turun 11,1 persen menjadi Rp 1,98 triliun dari Rp 2,23 triliun," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/7).
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Kenapa penjualan ornamen Islami meningkat saat Ramadan? Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Anthoni menambahkan pertumbuhan penjualan ditopang oleh adanya momen Ramadan dan Lebaran. "Meski pada paruh pertama 2018 kinerja grup agribisnis kurang menggembirakan, namun kami tetap membukukan pertumbuhan penjualan," tuturnya.
Dia meyakinkan perseroan tetap optimistis tetap membukukan kinerja positif hingga akhir tahun sembari mewaspadai volatilitas harga komoditas dan nilai tukar mata uang asing.
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga mencatatkan pertumbuhan penjualan per 30 Juni 2018 sebesar 5,4 persen menjadi Rp 19,46 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 18,46 triliun.
Laba usaha tumbuha 17,7 persen menjadi Rp 3,27 triliun dari Rp 2,78 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 16,8 persen. Laba yang diatribusikan ke entitas induk naik 9,5 persen menjadi Rp 2,29 triliun dari Rp 2,09 triliun dan marjin laba bersih naik 50 basis poin (bps) menjadi 11,8 persen.
"Core profit ICBP tumbuh 1,7 persen menjadi Rp 2,15 triliun dari Rp 2,11 triliun."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca Selengkapnya