Semester I-2021, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Capai Rp119,74 Triliun
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan, selama semester I-2021 industri asuransi jiwa membukukan total pendapatan sebesar Rp119,74 triliun. Dengan demikian total pendapatan asuransi jiwa tumbuh 64,1 persen.
Budi menyebut, Laporan ini unaudited berdasarkan data laporan keuangan unaudited dari 59 asuransi jiwa.
"Mengenai total pendapatan bahwa selama semester I-2021, industri asuransi jiwa tumbuh 64,1 persen dibanding periode sebelumnya," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (14/9).
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
-
Apa manfaat utama dari asuransi jiwa? Asuransi jiwa adalah bentuk perlindungan keuangan yang memberikan manfaat kepada ahli waris atau pemegang polis.
-
Dimana asuransi bisnis digunakan? Asuransi bisnis atau sering disebut sebagai asuransi komersial adalah bentuk perlindungan yang dirancang untuk melindungi perusahaan.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa target Allianz Syariah di Jawa Barat? Melalui regulasi ini, Jawa Barat semakin dipersiapkan untuk menjadi penggerak masterplan ekonomi syariah yang telah dicanangkan oleh pemerintah nasional. Masterplan nasional tersebut bertujuan untuk mewujudkan Indonesia mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Adapun salah satu sektor yang mempercepat pengembangan ekonomi syariah adalah jasa keuangan dan asuransi.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
Menurutnya, pencapaian tersebut bukanlah hal yang mudah dan industri asuransi jiwa harus menghadapi berbagai tantangan dan keterbatasan-keterbatasan. Kendati begitu, Seiring pemulihan kinerja industri asuransi, AAJI berusaha menjaga momentum positif tersebut dengan meningkatkan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Tentu beberapa waktu ini bukan masa yang mudah dan banyak tantangan yang kita hadapi dan keterbatasan-keterbatasan yang juga dihadapi oleh industri asuransi Jiwa," ujarnya.
Namun demikian, industri asuransi jiwa pada Semester I-2021 berhasil melewati masa-masa sulit pandemi covid-19 bahkan tumbuh 5 persen di atas pencapaian semester I-2019 ketika covid-19 belum ada.
"Jadi covid-19 ada di 2021 tapi jika kita bandingkan semester I-2021 dan semester I-2019 yang belum dipengaruhi covid-19 industri kita masih mampu tumbuh 5 persen," imbuhnya.
Tentunya pertumbuhan industri asuransi jiwa sejalan dengan mulai pulihnya perekonomian Indonesia pada kuartal II 2021 7,07 persen. Kemudian juga didukung dengan meningkatnya daya beli, serta pandemi covid-19 yang semakin menumbuhkan kesadaran akan asuransi jiwa.
"Industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan total pendapatan premi sebesar Rp 104,7 triliun atau tumbuh sebesar 17,5 persen. Kinerja positif juga terlihat dari pertumbuhan premi bisnis baru mencapai 27,4 persen, sementara premi lanjutan tumbuh 2,8 persen, dan kinerja ini bahkan lebih baik dari Semester I 2019 atau rebound," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan di industri asuransi didukung oleh kinerja bisnis yang solid.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaPencapaian pendapatan premi ini mayoritas didorong oleh kontribusi dari produk Asuransi Jiwa Kredit, baik untuk melindungi nasabah yang mengambil kredit KPR.
Baca SelengkapnyaCapaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga telah memenuhi kewajibannya kepada nasabah dengan melakukan pembayaran klaim dan manfaat bruto sebesar Rp3,71 triliun.
Baca Selengkapnya