Semester I-2021, Pendapatan Negara Tumbuh Menjadi Rp886,9 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pendapatan negara pada semester I-2021 mencapai Rp886,9 triliun atau terjadi pertumbuhan 9,1 persen dibandingkan tahun lalu. Capaian tersebut merupakan 50,9 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp1.743,6 triliun.
"Jadi kalau dilihat dari penerimaan negara, terjadi geliat pemulihan ekonomi yang terekam cukup kuat. Pertumbuhan pendapatan negara 9,1 persen dibandingkan tahun lalu yang mengalami kontraksi 9,7 persen. Ini adalah suatu kenaikan yang sangat tinggi dan bagus," ujarnya secara daring pada keterangan pers, ditulis Selasa (6/7).
Bendahara Negara itu menyampaikan pendapatan tersebut didorong oleh penerimaan pajak yang telah mencapai Rp557,8 triliun atau 45,4 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp1.229,6 triliun. Pertumbuhan perpajakan ini mendekati 5 persen.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
"Tahun lalu penerimaan pajak kita mengalami hantaman yang sangat kuat yaitu kontraksinya sampai 12 persen atau hanya Rp531,8 triliun. Sekali lagi, dari sisi penerimaan pajak terjadi pemulihan, mengalami pertumbuhan mendekati 5 persen," katanya.
Sementara, penerimaan bea dan cukai telah terkumpul sebesar Rp122,2 triliun atau 56,9 persen dari target Rp215,0 triliun. Capaian ini tumbuh hingga 31,1 persen dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu itu tumbuhnya 8,8 persen. Jadi terjadi kenaikan yang meloncat lebih tinggi, lebih dari 3 kali lipat dari pertumbuhan penerimaan kepabeanan dan cukai," ujarnya.
Kemudian untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai Rp206,9 triliun. Capain ini ini merupakan kenaikan 11,4 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp185,7 triliun. "Ini juga suatu pemulihan yang luar biasa karena tahun lalu PNBP kita mengalami kontraksi 11,2 persen," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya