Semester I, lifting migas Indonesia lampaui target
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat pencapaian lifting minyak semester I 2016 mencapai 817.900 barel per hari. Angka ini melewati target tahun ini sebesar 817.500 barel per hari.
Kepala Humas SKK Migas, Taslim Yunus, mengungkapkan hingga akhir tahun diperkirakan capaian lifting mencapai 824.900 barel per hari atau 100,9 persen dari target 2016.
"Jika dibandingkan periode sama tahun lalu capaian ini meningkat 8 persen. Di mana pada semester I 2015 lifting minyak mencapai 759.100 barel per hari," ujarnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/7).
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Kapan target produksi perikanan 24,58 juta ton dicapai? Produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
Sementara, lifting gas pada semester I 2016 mencapai 6.601,5 MMSCFD atau 100,5 persen dari target tahun ini sebesar 6.288,1 MMSCFD. Hingga akhir tahun lifting gas bisa mencapai 6.376,7 MMSCFD atau 101,4 persen dari target 2016.
"Dibandingkan periode sama tahun lalu meningkat 8 persen di mana di 2015 lifting mencapai 1.092,3 MMSCFD," tuturnya.
Pendapatan untuk negara, pada semester I, tercatat USD 4,23 miliar atau 59,8 persen dari target 2016 sebesar USD 7,07 miliar. Taslim menjelaskan hingga akhir tahun pendapatan diproyeksi mencapai USD 8,07 miliar atau 114,1 persen dari target.
Taslim menambahkan tiga Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Migas penyumbang lifting terbesar terdiri dari Chevron Pacific Indonesia, Mobil Cepu, dan Pertamina EP untuk minyak. Total E&P Indonesie, BP Tangguh, dan Conoco Phillips untuk gas.
"Terkait investasi, hingga semester I, dana masuk di sektor hulu migas sebesar USD 5,65 miliar," jelasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaPHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaSejak 2020, tren gairah investasi hulu migas di Indonesia berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca Selengkapnya