Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semester I, penjualan Indocement turun 15 persen ke Rp 6,5 triliun

Semester I, penjualan Indocement turun 15 persen ke Rp 6,5 triliun Aktivitas bongkar muat pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) mencatat penjualan semester I 2017 senilai Rp 6,543 triliun atau turun sebesar 15,5 persen dari periode sama tahun lalu. Secara volume, penjualan domestik sebesar 7,8 juta ton pada semester I 2017 atau turun 1,4 persen (109.000 ton) lebih rendah dari penjualan tahun lalu.

Direktur Indocement Christian Kertawijaya, mengungkapkan penurunan pendapatan, selain disebabkan volume penjualan, juga dikarenakan turunnya harga jual domestik sebesar 12,6 persen. Sementara itu, permintaan semen domestik nasional menurun sebesar 1,3 persen yang mengakibatkan pangsa pasar perseroan menurun dari 26,5 persen di semester I 2016 menjadi 25,5 persen di semester I 2017.

Di sisi lain, perseroan berhasil meningkatkan penjualan klinker domestik sebesar 741 persen lebih tinggi daripada tahun lalu. Yakni, dari 32 ton di semester I 2016 menjadi 269.000 ton di semester I 2017. "Secara keseluruhan, total penjualan perseroan di semester I 2017 menurun sebesar 2,4 persen menjadi 7,9 juta ton (Semester I 2016: 8,1 juta ton)," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/8).

Orang lain juga bertanya?

Christian menambahkan, perseroan menekan beban pokok pendapatan sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan semester I 2016, dari Rp 4,507 triliun menjadi Rp 4,302 triliun. Hal ini sehubungan dengan penurunan volume penjualan dari pengelolaan biaya yang lebih baik terkait utilitasi yang lebih tinggi terhadap pabrik-pabrik terbaru yang terefisien.

"Saat kondisi pasar relatif lemah, perseroan fokus untuk menjual lebih banyak di pasar utamanya agar dapat mengelola marjin yang lebih stabil. Marjin laba bruto turun dari 41,8 persen menjadi 34,2 persen terutama disebabkan oleh penurunan harga jual," ujarnya.

Perseroan mencatat beban penjualan yang lebih tinggi terkait dengan program promosi kepada konsumen ritel di triwulan I 2017. Ini menyebabkan naiknya beban usaha semester I 2017. "Laba usaha menurun sebesar 54,5 persen dari Rp 1.967,9 miliar di semester I 2016 menjadi Rp 894,6 miliar di semester I 2017," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024

Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024

Angka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun

Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.

Baca Selengkapnya
Indocement Raup Untung Rp1,9 Triliun di 2023, Ini Faktor Penyumbangnya
Indocement Raup Untung Rp1,9 Triliun di 2023, Ini Faktor Penyumbangnya

Selain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Ternyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia

Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun

Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.

Baca Selengkapnya
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun

Pembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Terlibat Pembangunan IKN Nusantara, Volume Penjualan Semen Indonesia Naik Sepanjang 2023
Terlibat Pembangunan IKN Nusantara, Volume Penjualan Semen Indonesia Naik Sepanjang 2023

Penjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.

Baca Selengkapnya