Semester I, penjualan Indocement turun 15 persen ke Rp 6,5 triliun
Merdeka.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) mencatat penjualan semester I 2017 senilai Rp 6,543 triliun atau turun sebesar 15,5 persen dari periode sama tahun lalu. Secara volume, penjualan domestik sebesar 7,8 juta ton pada semester I 2017 atau turun 1,4 persen (109.000 ton) lebih rendah dari penjualan tahun lalu.
Direktur Indocement Christian Kertawijaya, mengungkapkan penurunan pendapatan, selain disebabkan volume penjualan, juga dikarenakan turunnya harga jual domestik sebesar 12,6 persen. Sementara itu, permintaan semen domestik nasional menurun sebesar 1,3 persen yang mengakibatkan pangsa pasar perseroan menurun dari 26,5 persen di semester I 2016 menjadi 25,5 persen di semester I 2017.
Di sisi lain, perseroan berhasil meningkatkan penjualan klinker domestik sebesar 741 persen lebih tinggi daripada tahun lalu. Yakni, dari 32 ton di semester I 2016 menjadi 269.000 ton di semester I 2017. "Secara keseluruhan, total penjualan perseroan di semester I 2017 menurun sebesar 2,4 persen menjadi 7,9 juta ton (Semester I 2016: 8,1 juta ton)," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/8).
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
Christian menambahkan, perseroan menekan beban pokok pendapatan sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan semester I 2016, dari Rp 4,507 triliun menjadi Rp 4,302 triliun. Hal ini sehubungan dengan penurunan volume penjualan dari pengelolaan biaya yang lebih baik terkait utilitasi yang lebih tinggi terhadap pabrik-pabrik terbaru yang terefisien.
"Saat kondisi pasar relatif lemah, perseroan fokus untuk menjual lebih banyak di pasar utamanya agar dapat mengelola marjin yang lebih stabil. Marjin laba bruto turun dari 41,8 persen menjadi 34,2 persen terutama disebabkan oleh penurunan harga jual," ujarnya.
Perseroan mencatat beban penjualan yang lebih tinggi terkait dengan program promosi kepada konsumen ritel di triwulan I 2017. Ini menyebabkan naiknya beban usaha semester I 2017. "Laba usaha menurun sebesar 54,5 persen dari Rp 1.967,9 miliar di semester I 2016 menjadi Rp 894,6 miliar di semester I 2017," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaSelain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca Selengkapnya